Geografi

1. Geografi adalah ilmu yang melukiskan atau
menggambarkan keadaan Bumi. Pernyataan
tentang geografi tersebut dikemukakan oleh . . . .
a. Eratosthenes
b. Immanuel Kant
c. Ellsworth Huntington
d. Richard Hartshorne
e. Bintarto
Jawaban: a
Pengertian geografi menurut beberapa ahli dan
hasil seminar Ikatan Geograf Indonesia sebagai
berikut.
1) Menurut Eratosthenes, geografi adalah ilmu
yang menggambarkan keadaan Bumi.
2) Menurut Immanuel Kant, geografi adalah ilmu
yang objek studinya meliputi benda-benda dan
gejala-gejala yang tersebar di wilayah permukaan
Bumi.
3) Menurut Ellsworth Huntington, geografi
adalah studi tentang fenomena permukaan
Bumi beserta penduduk yang menghuninya.
4) Menurut Richard Hartshorne, geografi adalah
suatu disiplin ilmu yang mencoba menggambarkan
dan menginterpretasikan
karakteristik variabel-variabel dari suatu
tempat ke tempat lain di permukaan Bumi
sebagai tempat hidup manusia.
5) Menurut Bintarto, geografi pada dasarnya
adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan,
menerangkan sifat-sifat Bumi, menganalisis
gejala-gejala alam dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas tentang
kehidupan dari unsur-unsur Bumi.
2. Berikut ini yang merupakan hubungan konsep
keterjangkauan dengan keadaan topografi suatu
daerah adalah . . . .
a. keterjangkauan memengaruhi topografi
b. topografi memengaruhi pola keruangan
daerah sekitar
c. daerah topografi datar sulit dijangkau
d. konsep keterjangkauan merupakan permasalahan
aksesibilitas
e. suatu daerah sulit dijangkau karena topografinya
kasar
Jawaban: e
Konsep keterjangkauan mengkaji ketercapaian
suatu tempat berdasarkan jarak dan topografi.
Daerah datar dan daerah yang dilalui sungai besar
atau terpisahkan oleh lautan tentu berbeda cara
untuk mengaksesnya. Daerah dengan jarak yang
sangat jauh dari perkotaan dan berbukit-bukit serta
sulit untuk dibangun moda transportasi darat tentu
saja akan berbeda cara menjangkaunya dengan
daerah datar yang berjarak cukup dekat dengan
perkotaan. Contohnya daerah terluar di Nusa
Tenggara Timur sulit dijangkau karena topografinya
berupa pegunungan dan sarana transportasi darat
menuju wilayah tersebut kurang memadai.
3. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Mempelajari perbedaan dan persamaan
fenomena geosfer.
2) Melihat fenomena geografi dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan.
3) Merupakan ilmu pengetahuan yang menerangkan
sifat-sifat Bumi.
4) Mempelajari corak khas tentang kehidupan
dari unsur-unsur Bumi.
5) Mengkaji objek formal dan objek material di
Bumi.
Hasil seminar dan lokakarya Ikatan Geograf
Indonesia tahun 1998 merumuskan pengertian
geografi yang mencakup pernyataan nomor . . . .
a. 1), 2), dan 4)
b. 1), 2), dan 5)
c. 1), 3), dan 4)
d. 2), 3), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
Jawaban: b
Menurut hasil seminar dan lokakarya Ikatan
Geograf Indonesia (IGI), geografi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan
persamaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam
konteks keruangan. Objek formal dan objek
material geografi merupakan bagian dari fenomena
geosfer. Pernyataan yang tepat ditunjukkan oleh
nomor 1), 2), dan 5). Nomor 3) dan 4) merupakan
pengertian geografi menurut Bintarto.
4. Sebagian besar penduduk daerah pantai
bermata pencaharian sebagai nelayan dan di
daerah pegunungan penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Konsep geografi
yang berkaitan dengan fenomena tersebut
adalah . . . .
a. pola d. diferensiasi area
b. jarak e. aglomerasi
c. morfologi
Jawaban: d
Pantai dan pegunungan merupakan dua daerah
yang berbeda dari segi topografinya. Perbedaan
keadaan topografi antara daerah pantai dan daerah
pegunungan mengakibatkan penduduknya
memiliki mata pencaharian yang berbeda. Mata
pencaharian penduduk yang diakibatkan oleh perbedaan
daerah dikaji dengan konsep diferensiasi
area. Konsep diferensiasi area merupakan konsep
yang berkaitan dengan perbedaan karakteristik
antarwilayah.
5. Pernyataan berikut ini yang menunjukkan konsep
nilai kegunaan adalah . . . .
a. pantai berpasir putih sesuai untuk objek
wisata
b. penduduk di pegunungan bermata pencaharian
sebagai petani
c. pola permukiman memanjang terbentuk di
sepanjang pantai
d. kota mendapatkan hasil pertanian dari desa
e. alat transportasi sulit mencapai daerah
pegunungan terjal
Jawaban: a
Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan nilai guna
suatu daerah. Setiap daerah mempunyai potensi
yang bisa dikembangkan sehingga bernilai guna.
Nilai kegunaan suatu daerah berpengaruh terhadap
perkembangannya. Contohnya, pantai berpasir
putih berpotensi untuk daerah wisata.
6. Perhatikan gambar berikut!
Ilustrasi di atas mengacu pada konsep . . . .
a. pola
b. jarak
c. lokasi
d. penyebaran
e. keterkaitan keruangan
Jawaban: e
Fenomena pada soal sesuai dikaji menggunakan
konsep keterkaitan keruangan. Konsep ini
menunjukkan keterkaitan antarwilayah. Perbedaan
potensi antarwilayah mendorong terjadinya
interaksi berupa pertukaran barang, manusia,
ataupun budaya. Contohnya, kebutuhan beras
daerah kota dipenuhi oleh hasil pertanian beras
dari desa.
7. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Jarak Kalimantan Barat dengan Kalimantan
Tengah sekira 800 km.
2) Batas sebelah utara Kalimantan Timur adalah
Kalimantan Utara.
3) Kalimantan Barat terletak antara 108°30'BT–
114°10'BT dan 2°8'LU–3°5'LS.
4) Luas Desa Ambarkangen yaitu 12 km2.
5) Provinsi Bandar Lampung berbatasan
langsung dengan Selat Sunda.
Konsep lokasi ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1), 2), dan 4) d. 2), 3), dan 5)
b. 1), 2), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 3), dan 4)
Jawaban: d
Konsep lokasi merupakan konsep yang mengkaji
letak suatu objek di permukaan Bumi. Jawaban
yang tepat adalah nomor 2), 3), dan 5). Nomor 2)
dan 5) merupakan contoh konsep lokasi relatif,
yaitu lokasi suatu tempat yang dilihat dari tempat
lain di sekitarnya. Nomor 3) merupakan contoh
konsep lokasi absolut, yaitu lokasi suatu tempat
di permukaan Bumi berdasarkan garis lintang dan
garis bujur. Nomor 1) dan 4) merupakan contoh
konsep jarak.
8. Pulo Gadung merupakan kawasan pusat industri
yang cukup besar. Berbagai macam industri
berada di kawasan tersebut. Ribuan karyawan
bekerja pada perusahaan-perusahaan di kawasan
industri tersebut. Fenomena tersebut merupakan
contoh konsep . . . .
a. aglomerasi
b. jarak
c. keterkaitan keruangan
d. pola
e. keterjangkauan
Jawaban: a
Konsep aglomerasi berkaitan dengan pemusatan
atau pengelompokan suatu fenomena di permukaan
Bumi. Fenomena pada soal menggambarkan
terjadinya pemusatan atau pengelompokan
industri di kawasan Pulo Gadung.
9. Permukiman penduduk di pinggir sungai berbentuk
memanjang mengikuti arah aliran sungai.
Fenomena tersebut menunjukkan konsep . . . .
a. nilai kegunaan
b. pola
c. keterjangkauan
d. jarak
e. diferensiasi area
Jawaban: b
Konsep pola merupakan konsep yang mengkaji
susunan keruangan objek di permukaan Bumi.
Fenomena pada soal menunjukkan sebuah
susunan keruangan yaitu permukiman yang
mengikuti pola aliran sungai.
10. Danau Toba dan Pulau Samosir merupakan tempat
wisata dengan panorama indah yang terletak di
Sumatra Utara. Danau Toba dan Pulau Samosir
terbentuk akibat adanya proses tektonik dan
proses vulkanik. Fenomena tersebut merupakan
contoh konsep . . . .
a. morfologi
b. nilai kegunaan
c. pola
d. keterjangkauan
e. aglomerasi
Jawaban: a
Konsep morfologi merupakan konsep yang
berkaitan dengan proses dan bentuk-bentuk
permukaan Bumi. Pada soal menjelaskan proses
pembentukan Danau Toba dan Pulau Samosir
sehingga tergolong konsep morfologi.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Mengapa ilmu geografi sangat penting untuk
dipelajari?
Jawaban:
Ilmu geografi penting dipelajari kerena membahas
mengenai proses pembentukan Bumi dan seluruh
kehidupan yang ada di dalamnya. Sebagai
manusia yang tinggal di Bumi perlu mempelajari
perkembangan dan fenomena-fenomena yang ada
di Bumi agar dapat mengantisipasi serta dapat
mengatasi fenomena-fenomena yang dapat
merugikan manusia.
2. Konsep jarak memiliki arti penting dalam kegiatan
ekonomi masyarakat. Apa yang dimaksud dengan
konsep jarak dalam kajian geografi? Berikan
contoh fenomena geografi yang berkaitan dengan
konsep jarak!
Jawaban:
Konsep jarak mengkaji jarak antara suatu tempat
dengan tempat lain. Oleh karena itu, konsep jarak
memiliki arti penting bagi bidang sosial dan
ekonomi masyarakat. Konsep jarak terdiri atas
jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut
menunjukkan jarak antarwilayah yang diukur
menggunakan satuan panjang. Contohnya, jarak
antara Samarinda dan Tarakan adalah 672 km.
Jarak relatif menunjukkan jarak antarwilayah yang
mempertimbangkan rute, waktu, atau biaya.
Contohnya, jarak antara Jakarta–Palembang dapat
ditempuh dalam waktu 1 jam menggunakan
pesawat udara.
3. Konsep keterkaitan keruangan dengan konsep
interaksi dan interdependensi merupakan sebuah
konsep yang berbeda, tetapi di dalamnya terdapat
sebuah persamaan. Bagaimana persamaan
konsep keterkaitan keruangan dengan konsep
interaksi dan interdependensi? Berikan contohnya!
Jawaban:
Persamaan konsep konsep keterkaitan keruangan
dengan konsep interaksi dan interdependensi
adalah pada hubungan antarwilayah yang didasari
pada perbedaan potensi dan karakteristik antarwilayah.
Contoh konsep keterkaitan keruangan
yaitu desa menghasilkan hasil pertanian yang
dipasok ke kota untuk menyokong pangan di
daerah perkotaan. Contoh konsep interaksi dan
interdependensi ialah Kabupaten Temanggung
sebagai salah satu daerah penghasil tembakau
terbaik di Indonesia mengirim hasil tembakaunya
ke Kabupaten Kudus untuk diolah menjadi produk
tertentu.
4. Perhatikan wacana berikut!
Gua Pindul di Kabupaten Gunungkidul,
Yogyakarta, merupakan salah satu bentuk
lahan asal proses solusional. Gua Pindul
dimanfaatkan oleh warga Gunungkidul sebagai
tempat wisata alam yang menyajikan
panorama indah dalam gua. Banyak wisatawan
berkunjung ke gua Pindul untuk rekreasi.
Bagaimana keterkaitan fenomena tersebut dengan
konsep morfologi dan konsep nilai kegunaan?
Jawaban:
Keterkaitan fenomena pada soal dengan konsep
morfologi yaitu adanya pembahasan mengenai
asal proses bentuk lahan gua Pindul yang terbentuk
berdasarkan proses solusional. Keterkaitan
fenomena pada soal dengan konsep nilai kegunaan
adalah pada peruntukan gua Pindul. Bagi
masyarakat Gunungkidul, gua Pindul merupakan
tempat yang dimanfaatkan sebagai sumber
penghasilan, sedangkan bagi para wisatawan gua
Pindul merupakan tempat rekreasi alam
5. Perhatikan fenomena berikut!
Di daerah pegunungan sarana transportasi
umum masih sulit jalan raya pun kadang
masih belum semulus di daerah datar. Di
beberapa daerah pegunungan di Indonesia
masih banyak yang jaringan aksesnya hanya
dapat dilakukan dengan berjalan kaki atau
menggunakan helikopter. Umumnya permukiman
di daerah pegunungan mengelompok
dekat dengan sumber air.
Analisislah konsep geografi yang terdapat pada
fenomena tersebut!
Jawaban:
Konsep geografi yang dapat diterapkan pada
fenomena pada soal yaitu konsep keterjangkauan
dan konsep pola. Konsep keterjangkauan membahas
mengenai sarana aksesibilitas untuk
menuju beberapa daerah di pegunungan yang
masih sulit. Konsep pola membahas mengenai
pola permukiman masyarakat di pegunungan yang
sebagian besar mengelompok memusat di dekat sumber air.
1. Aktivitas berikut yang sesuai dikaji menggunakan
pendekatan kompleks wilayah adalah . . . .
a. perencanaan pembuatan peta
b. analisis wilayah persebaran banjir
c. analisis distribusi lahan pertanian
d. perencanaan kawasan transmigrasi
e. analisis fenomena penggundulan hutan
Jawaban: d
Pendekatan kompleks wilayah atau kewilayahan
mengkaji permasalahan dengan mengombinasikan
pendekatan keruangan dan kelingkungan. Kajian
pendekatan kompleks wilayah menemukan bahwa
fenomena yang terjadi di setiap wilayah berbedabeda.
Perbedaan fenomena tersebut membentuk
karakteristik wilayah. Perbedaan karakteristik
wilayah mengakibatkan adanya interaksi antarwilayah
untuk memenuhi kebutuhannya. Aplikasi
pendekatan kewilayahan dapat dilakukan dalam
perencanaan kawasan transmigrasi. Perencanaan
kawasan transmigrasi didasarkan pada perbedaan
karakteristik wilayah, yaitu wilayah asal dan wilayah tujuan transmigrasi
2. Tahap determinisme ditandai oleh ketergantungan
manusia terhadap sumber daya alam. Berikut ini
yang menunjukkan kenyataan tersebut adalah
. . . .
a. penduduk yang tinggal di pesisir memanfaatkan
lahan untuk tambak dan sawah pasang
surut
b. lahan di daerah lereng gunungapi sangat
subur tetapi banyak dimanfaatkan untuk
permukiman
c. karena kekurangan lahan penduduk mengubah
rawa menjadi lahan pertanian
d. perusahaan pengolahan minyak sawit membuka
hutan untuk perkebunan
e. masyarakat di sekitar pantai bermata pencaharian
sebagai nelayan
Jawaban: e
Fenomena masyarakat di pinggir pantai bermata
pencaharian sebagai nelayan merupakan salah
satu contoh penduduk yang masih berada pada
tahap determinisme. Hal tersebut menunjukkan
bahwa alam masih memengaruhi aktivitas
manusia karena tingkat kebudayaan penduduk di
sekitar pantai belum cukup untuk mengolah alam.
3. Perhatikan gambar berikut!
Fenomena pada gambar di atas menunjukkan
. . . .
a. kemampuan manusia memanfaatkan alam
b. ketergantungan manusia terhadap alam
c. kelebihan manusia dalam memanfaatkan
peluang
d. kemampuan manusia memengaruhi alam
e. terlepasnya ketergantungan manusia dari
alam
Jawaban: d
Fenomena pada gambar menunjukkan bahwa
manusia mengolah alam, yaitu dengan melakukan
pertambangan menggunakan teknologi modern.
Kemampuan manusia memengaruhi alam seperti
gambar pada soal merupakan interaksi manusia
dengan lingkungan pada tahap optimis teknologi.
Artinya, manusia dengan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya
dapat mengolah lingkungan alam sesuai dengan
keinginan.
4. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Pemanfaatan sungai untuk karamba.
2) Pengolahan lahan menjadi area pertanian.
3) Memanfaatkan gua sebagai tempat menetap.
4) Penambangan batu bara dengan alat berat.
5) Pemanfaatan dataran tinggi untuk budi daya
tanaman teh.
Tahap posibilisme ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1), 2), dan 4) d. 2), 3), dan 5)
b. 1), 2), dan 5) e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 3), dan 4)
Jawaban: b
Tahap posibilisme, yaitu tahap ketika alam dan
manusia saling memengaruhi. Alam memberikan
peluang kepada manusia untuk berkembang. Pada
tahap ini manusia sudah mampu mengurangi
ketergantungannya terhadap alam, tetapi masih
tetap membutuhkan alam. Jawaban yang tepat
ditunjukkan oleh nomor 1), 2), dan 5). Nomor 3)
merupakan fenomena hubungan manusia dengan
lingkungan pada tahap determinisme. Nomor 4)
merupakan fenomena hubungan manusia dengan
alam pada tahap optimis teknologi.
5.
Daerah sekitar Kepulauan Mentawai
sering dilanda gempa tektonik karena
adanya pergerakan lempeng. Gempa
tektonik yang berpotensi tsunami dapat
merugikan penduduk di sekitarnya.
Pendekatan geografi mengkaji masalah
tersebut adalah . . . .
a. keruangan d. korologi
b. kelingkungan e. ekologi
c. kewilayahan
Jawaban: a
Pendekatan keruangan mengkaji suatu permasalahan
geografi berdasarkan ruang kejadian.
Dalam kasus ini Kepulauan Mentawai.
6. Contoh pendekatan keruangan yaitu . . . .
a. tercemarnya air laut akibat pertambangan
minyak lepas pantai
b. kepadatan permukiman perkotaan akibat
urbanisasi
c. penggundulan hutan mengakibatkan pemanasan
global
Sumber: http://www.enciety.co/11-perusahaan-tambang-asing-ogahlepas-
saham-ke-indonesia/perusahaan-tambang-blogspotok/,
diunduh 7 April 2015
d. tersumbatnya sungai akibat terjadinya penumpukan
sampah
e pembuatan tempat pengolahan sampah untuk
daur ulang
Jawaban: b
Pendekatan keruangan dalam geografi mengkaji
suatu permasalahan berdasarkan ruang kejadiannya.
Dari semua opsi, hanya opsi b yang
mengacu suatu wilayah, yaitu wilayah perkotaan.
Opsi yang lain bersifat global.
7. Perhatikan gambar berikut!
Fenomena pada gambar di atas dapat dikaji dengan
pendekatan . . . .
a. keruangan
b. kompleks wilayah
c. ekologi
d. spasial
e. distribusi
Jawaban: c
Gambar pada soal menunjukkan fenomena
tumpukan sampah di sungai. Fenomena tersebut
berkaitan erat dengan pencemaran lingkungan
sehingga dapat dikaji menggunakan pendekatan
ekologi. Pendekatan ekologi atau kelingkungan
mengkaji permasalahan yang disebabkan oleh
interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya
dan interaksi antarmakhluk hidup.
8. Fenomena geografi tertentu dapat dikaji menggunakan
pendekatan kewilayahan. Gejala yang
sesuai dikaji menggunakan pendekatan kewilayahan
adalah . . . .
a. gejala pengelompokan fenomena dalam ruang
b. interaksi antarruang dalam masalah kependudukan
c. deskripsi dan distribusi fenomena di suatu
wilayah
d. dampak positif interaksi manusia dengan
lingkungan
e. proses interaksi antara manusia dan
lingkungan alam
Jawaban: b
Pendekatan kewilayahan menekankan adanya
perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah atau
ruang. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah
berinteraksi dengan wilayah lain. Interaksi antarruang
dalam masalah kependudukan, misalnya
ketidakmerataan persebaran penduduk dapat
diatasi dengan program transmigrasi. Perencanaan
program transmigrasi dapat dikaji dengan
pendekatan kewilayahan.
9. Perhatikan gambar berikut!
Fenomena pada gambar di atas dapat dikaji dengan
pendekatan . . . .
a. keruangan d. korologi
b. kelingkungan e. interelasi
c. kompleks wilayah
Jawaban: a
Gambar pada soal menunjukkan fenomena
kemacetan di kota-kota besar. Fenomena tersebut
berkaitan erat dengan buruknya penataan keruangan
di daerah perkotaan sehingga menyebabkan
kemacetan. Fenomena tersebut dapat dikaji
menggunakan pendekatan keruangan. Pendekatan
keruangan dalam geografi mengkaji suatu
permasalahan berdasarkan ruang kejadiannya.
10. Daerah hulu berfungsi sebagai daerah tangkapan
air hujan. Oleh karena itu, masyarakat harus
merawat daerah tersebut agar fungsinya berjalan
baik. Sayangnya, saat ini ada sebagian warga
masyarakat yang membangun permukiman di
daerah hulu. Akibatnya, fungsi daerah hulu
sebagai resapan air hujan mulai berkurang.
Bahkan, jika dibiarkan kondisi ini dapat menyebabkan
bencana longsor. Fenomena tersebut
merupakan contoh pendekatan . . . .
a. ekologi
b. spasial
c. kompleks wilayah
d. distribusi
e. aglomerasi
Sumber: http://beritafoto.net/berita-1887-sampah-penuhi- Sumber: dokumen penerbit; fotografer: Ringo Rahata
sungai.html, diunduh 7 April 2015
Geografi Kelas X 11
Jawaban: c
Fenomena pada soal merupakan contoh pendekatan
kompleks wilayah. Pendekatan kompleks
wilayah dalam analisisnya mengombinasikan
pendekatan ekologi dan pendekatan spasial. Pada
fenomena tersebut yang harus dikaji menggunakan
pendekatan ekologi adalah peristiwa rusaknya
daerah hulu yang mengakibatkan daerah resapan
menjadi berkurang dan rawan terjadi bencana
longsor dan banjir. Sementara itu, fenomena yang
harus dikaji dengan pendekatan spasial adalah
pembangunan permukiman di daerah hulu.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Mengapa kajian ilmu geografi memerlukan suatu
pendekatan?
Jawaban:
Untuk memahami objek kajian diperlukan pendekatan
sesuai dengan disiplin ilmu. Begitu pula
dengan ilmu geografi. Pendekatan geografi
merupakan metode atau cara analisis untuk
memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer.
Melalui pendekatan, benang merah antara
permasalahan, penyebab, dan akibatnya dapat
ditelusuri. Dengan cara ini, permasalahan geografi
dapat dipecahkan.
2. Perhatikan gambar berikut!
Fenomena pada gambar telah berlangsung sejak
puluhan tahun yang lalu. Bahkan, saat ini masih
terjadi di wilayah pinggiran Kota Jakarta.
Analisislah gambar di atas menggunakan konsep
5W+1H!
Jawaban:
Analisis gambar pada soal menggunakan konsep
5W+1H sebagai berikut.
a. Apa (what) peristiwa yang terjadi?
Peristiwa yang terjadi adalah menjamurnya
permukiman kumuh di pinggiran perkotaan.
b. Kapan (when) peristiwa itu terjadi?
Peristiwa tersebut terjadi sejak puluhan tahun
lalu hingga sekarang masih terjadi.
c. Di mana (where) peristiwa itu terjadi?
Peristiwa tersebut terjadi di pinggiran Kota
Jakarta.
d. Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
Peristiwa tersebut terjadi karena banyaknya
peristiwa urbanisasi di kota.
e. Siapa (who) penyebabnya?
Penyebabnya adalah para urban yang
merantau ke kota.
f. Bagaimana (how) peristiwa itu dapat terjadi?
Peristiwa menjamurnya permukiman kumuh
di daerah perkotaan karena banyak penduduk
desa yang ingin memperbaiki keadaan perekonomian
di kota. Tanpa bekal keterampilan
dan keahlian penduduk desa melakukan
urbanisasi ke kota. Banyak penduduk yang
melakukan urbanisasi, tetapi sesampainya di
kota tidak mendapat pekerjaan. Akibatnya,
tidak mampu menyewa atau membeli rumah
yang layak huni. Akhirnya, membangun permukiman
liar yang kumuh di lahan-lahan
ilegal.
3. Perhatikan gambar berikut!
Bagaimana hubungan gambar di atas dengan
pendekatan keruangan?
Jawaban:
Fenomena pada soal terjadi di perkotaan. Perkotaan
merujuk pada suatu wilayah (ruang) di
muka Bumi. Fenomena tersebut menyangkut
ruang maka pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan keruangan.
Sumber: http://www.arsindo.com/umum/pemukiman-kumuh-dijakarta/,
diunduh 7 April 2015
Sumber: dokumen penerbit; fotografer: Ringo Rahata
4. Bacalah wacana berikut!
Angin puting beliung terjadi di Yogyakarta
pada bulan Maret 2015. Pohon yang berfungsi
sebagai penghijau dan mengurangi polusi
menimbulkan malapetaka. Pohon tersebut
roboh saat terkena angin puting beliung dan
mengakibatkan satu orang pengguna jalan
yang sedang melintas tewas dan beberapa
lainnya mengalami luka-luka. Angin puting
beliung terjadi karena wilayah Yogyakarta
pada bulan Maret 2015 sudah memasuki
musim pancaroba atau peralihan ke musim
kemarau. Pada musim pancaroba penguapan
di wilayah Yogyakarta cukup tinggi. Uap air
yang banyak tersebut membentuk awan
colonimbus, sementara suhu di daerah
Yogyakarta masih tinggi. Dengan demikian,
kondisi memicu terjadinya awan kencang atau
pusaran angin.
Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/
15/03/26/nlt3t6-ini-penyebab-puting-beliung-di-sleman,
diunduh 27 Maret 2015
Analisislah wacana di atas menggunakan pendekatan
kompleks wilayah!
Jawaban:
Pendekatan kompleks wilayah merupakan
pendekatan yang dalam proses analisisnya
memadukan antara pendekatan ekologi dan
pendekatan spasial. Fenomena pada wacana di
atas yang perlu dibahas menggunakan pendekatan
ekologi adalah fenomena proses terjadinya puting
beliung. Fenomena yang dapat dibahas menggunakan
pendekatan keruangan adalah penataan
jalur hijau di pinggir jalan harus memperhatikan
kekuatan pohon dan usia pohon agar tidak
membahayakan orang lain.
5. Bagaimana kaitan antara pendekatan ekologi dan
analisis mengenai dampak lingkungan (amdal)
pabrik tekstil?
Jawaban:
Dalam pelaksanaan analisis mengenai dampak
lingkungan (amdal) pabrik tekstil tidak dapat
terlepas oleh pendekatan ekologi. Amdal merupakan
sebuah kegiatan, sedangkan pendekatan
ekologi media analisis yang digunakan untuk
melakukan proses amdal. Untuk mengetahui
dampak pendirian pabrik tekstil terhadap
lingkungan perlu dikaji menggunakan pendekatan
ekologi. Pendekatan ekologi dan proses amdal
tidak dapat dipisahkan

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org
Materi PKBM Gratis

Dapatkan materi pembelajaran PKBM secara gratis. Klik tautan di bawah untuk akses penuh.