Sejarah

Perkembangan Hindu-Biddha di Indonesia

1. Manfaat adanya teori-teori kedatangan Hindu–
Buddha di Indonesia adalah . . . .
a. menjelaskan perkembangan kerajaan Hindu–
Buddha di Indonesia
b. menjelaskan keterkaitan agama Hindu–Buddha
dan kebudayaan masyarakat Indonesia
c. merunut proses masuk agama Hindu–Buddha
dan faktor-faktor yang memengaruhinya
d. meluruskan anggapan bahwa agama Hindu–
Buddha berkembang melalui praktik
kolonisasi
e. memberikan pemahaman tentang proses
masuk dan perkembangan agama Hindu–
Buddha di Indonesia
Jawaban: e
Pendapat para ahli mengenai proses kedatangan
agama Hindu–Buddha di Indonesia merupakan
sebuah teori sementara yang masih memerlukan
pembuktian. Teori-teori tersebut sangat berguna
dalam memberikan pemahaman tentang proses
masuk dan perkembangan agama serta kebudayaan Hindu–Buddha di Indonesia
2. Perhatikan unsur-unsur berikut!
1) Takdir alam.
2) Roh leluhur.
3) Keberadaan dewa.
4) Kekuatan alam semesta.
5) Kekuatan benda-benda tertentu.
Unsur-unsur kepercayaan tradisional yang dianut
masyarakat Indonesia sebelum kedatangan
agama Hindu–Buddha ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
Jawaban: d
Sebelum bersinggungan dengan agama Hindu–
Buddha, masyarakat Indonesia menganut
kepercayaan tradisional berupa penghormatan
terhadap roh leluhur, kepercayaan terhadap
kekuatan alam semesta, dan kekuatan bendabenda
tertentu (animisme dan dinamisme). Jadi,
jawaban yang tepat ditunjukkan oleh unsur nomor
2), 4), dan 5).
3. Terdapat beberapa teori mengenai proses kedatangan
agama Hindu–Buddha di Indonesia.
Faktor penyebab munculnya berbagai teori
tersebut adalah . . . .
a. penelitian tentang proses masuknya Hindu–
Buddha di Indonesia dilandasi tujuan tertentu
b. tidak ada bukti yang menjelaskan proses
masuknya Hindu–Buddha di Indonesia
c. agama Hindu–Buddha masuk dan berkembang
di Indonesia melalui jalur berbeda
d. setiap ahli memiliki bukti-bukti akurat dalam
melandasi teori yang dicetuskannya
e. agama Hindu–Buddha masuk di Indonesia
melalui jalur laut dan jalur darat
Jawaban: d
Hingga saat ini proses masuk dan berkembangnya
agama Hindu–Buddha di Indonesia masih diperdebatkan
para ahli. Perdebatan tersebut terlihat
dari munculnya lima teori tentang masuknya
agama Hindu di Indonesia. Kelima teori tersebut
muncul disebabkan setiap ahli memiliki dasar atau
bukti akurat terhadap teori yang dicetuskannya.
Kelima teori tersebut adalah teori Sudra, Waisya,
Kesatria, Brahmana, dan Arus Balik.
4. Perhatikan tabel berikut!
No. X Y
1) F.D.K. Bosch Von van Feber
2) N.J. Krom C.C. Berg
3) J.L. Moens Van Leur
Tokoh pendukung teori Kesatria ditunjukkan oleh
kombinasi . . . .
a. X1), X2), dan Y1)
b. X1), X3), dan Y2)
c. X1), X2), dan Y3)
d. X2), X3), dan Y2)
e. X2), X3), dan Y3)
Jawaban: b
J.L. Moens berpendapat bahwa golongan yang
membawa agama Hindu ke Indonesia adalah
kaum kesatria atau golongan prajurit. Pendapat
ini didukung oleh F.D.K. Bosch yang menyatakan
bahwa telah terjadi kolonisasi oleh orang-orang
India. C.C. Berg berpendapat bahwa agama Hindu–
Buddha masuk di Indonesia dibawa oleh para
petualang yang sebagian besar berasal dari
golongan prajurit (kesatria). Adapun menurut
Mookerji pengaruh Hindu–Buddha menyebar ke
Indonesia akibat kegiatan kolonisasi yang
dilakukan golongan kesatria. Jadi, jawaban yang
tepat ditunjukkan oleh kombinasi X1), X3), dan
Y2
5. Pernyataan yang terkait dengan pendapat N.J. Krom
adalah . . .
a. Perdagangan merupakan saluran penting
dalam penyebaran pengaruh Hindu–Buddha
di Indonesia.
b. Agama Hindu–Buddha di Indonesia dibawa
oleh kesatria pengelana dari India.
c. Kekacauan politik di India mendorong
golongan kesatria sampai di Indonesia.
d. Pengaruh Hindu–Buddha menyebar di
Indonesia melalui kegiatan kolonisasi.
e. Kaum sudra merupakan golongan pembawa
agama Hindu.
Jawaban: a
N.J. Krom merupakan pencetus teori Waisya.
Menurut N.J. Krom, agama Hindu–Buddha masuk
di Indonesia dibawa kaum pedagang. Para
pedagang India tersebut menetap di Indonesia dan
menikah dengan penduduk lokal. Melalui interaksi
dengan masyarakat setempat, mereka berhasil
memperkenalkan agama Hindu–Buddha kepada
penduduk Indonesia.
6. Perhatikan tabel berikut!
No. Teori Tokoh Pendukung
1) Sudra Van Leur
2) Waisya N.J. Krom
3) Kesatria J.L. Moens
4) Brahmana Von van Feber
Pasangan yang tepat antara teori kedatangan
agama Hindu–Buddha dan tokoh pendukungnya
ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
Jawaban: c
Pasangan yang tepat antara teori kedatangan
agama Hindu–Buddha dan tokoh pendukungnya
sebagai berikut.
No. Teori Tokoh Pendukung
1) Sudra Von van Feber
2) Waisya N.J. Krom
3) Kesatria J.L. Moens
4) Brahmana Van Leur
7. Sebelum adanya pengaruh Hindu–Buddha, di
Indonesia terjadi pertikaian politik antarpenguasa
lokal. Tindakan yang dilakukan penguasa lokal
untuk memperoleh kemenangan adalah . . . .
a. meminta kepada golongan waisya untuk
memberikan bantuan persenjataan
b. membangun angkatan perang yang didukung
para brahmana
c. meminta legitimasi dari para brahmana sebelum
berperang
d. menerapkan politik adu domba dalam
pertikaian tersebut
e. meminta bantuan kepada golongan kesatria
dari India
Jawaban: e
Menurut C.C. Berg, sebelum pengaruh Hindu–
Buddha masuk, di Indonesia terjadi pertikaian
antarpenguasa lokal. Untuk memperoleh kemenangan,
para penguasa lokal meminta bantuan
golongan kesatria dari India. Golongan kesatria
tersebut membantu salah satu suku yang bertikai
dan meraih kemenangan. Selanjutnya, kepala
suku pemenang menikahkan golongan kesatria
dengan anggota keluarganya. Pernikahan tersebut
memudahkan golongan kesatria menyebarkan
agama Hindu–Buddha kepada masyarakat
Indonesia.
8. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Merupakan bantahan dari teori Waisya dan
Kesatria.
2) Masyarakat Indonesia memiliki peran dalam
penyebaran agama Hindu–Buddha.
3) Pembentukan sangga sebagai tempat pendidikan
agama Buddha.
4) Dibuktikan dengan prasasti Nalanda.
5) Penyebaran agama Hindu–Buddha dilakukan
oleh kaum terdidik.
Pernyataan tersebut merupakan karakteristik dari
teori . . . .
a. Kesatria
b. Waisya
c. Brahmana
d. Arus Balik
e. Sudra
Jawaban: d
Teori Arus Balik dicetuskan F.D.K. Bosch yang
merupakan bantahan terhadap teori Waisya dan
Kesatria. Bosch menjelaskan bahwa masyarakat
Indonesia memiliki peranan penting dalam
penyebaran dan pengembangan agama Hindu–
Buddha. Penyebaran agama Hindu–Buddha di
Indonesia dilakukan oleh kaum terdidik. Penduduk
Indonesia belajar dan dididik oleh orang India di
tempat belajar yang disebut sangga. Bukti teori
Arus Balik adalah keberadaan prasasti Nalanda
9. Ajaran Buddha yang berkembang di Indonesia
berbeda dengan ajaran Buddha yang berkembang
di India. Perbedaan ini terjadi karena . . . .
a. ajaran Buddha dari India tidak cocok diterapkan
di Indonesia
b. ajaran Buddha di Indonesia berakulturasi
dengan budaya praaksara
c. biksu di Indonesia tidak menerapkan ajaran
Buddha dari India secara utuh
d. ajaran Buddha di India lebih tua dibandingkan
ajaran Buddha di Indonesia
e. ajaran Buddha di Indonesia telah mengalami
proses pengolahan dan penyesuaian
Jawaban: e
Banyak biksu dari Indonesia yang mempelajari
ajaran agama Buddha di India dan membawa
pengetahuan baru. Pengetahuan dari India tersebut
tidak secara mentah disebarkan, tetapi telah
mengalami proses pengolahan dan penyesuaian.
Oleh karena itu, ajaran dan budaya Buddha yang
berkembang di Indonesia memiliki perbedaan
dengan ajaran yang berkembang di India.
10. Daerah yang menjadi bagian Jalur Sutra selatan ditunjukkan oleh baris .
a. Tiongkok
Korea
Jepang
b. India
Nepal
Myanmar
c. Thailand
Semenanjung Malaya
Indonesia
d. Myanmar
Thailand
Vietnam
e. Semenanjung Malaya
Thailand
Filipina
Jawaban: c
Rute Jalur Sutra terbagi menjadi dua bagian, yaitu
Jalur Sutra utara dan Jalur Sutra selatan. Jalur
Sutra selatan membentang dari India Utara menuju
Bangladesh, Myanmar, Thailand, Semenanjung
Malaya, kemudian berlayar menuju wilayah Indonesia.

B.
1. Sebutkan lima teori yang menjelaskan kedatangan
Hindu–Buddha di Indonesia!
Jawaban:
Teori yang menjelaskan kedatangan agama
Hindu–Buddha di Indonesia sebagai berikut.
a. Teori Kesatria
b. Teori Waisya
c. Teori Brahmana
d. Teori Arus Balik (Counter-Current)
e. Teori Sudra
2. Bagaimana pendapat J.L. Moens mengenai
kedatangan agama Hindu di Indonesia?
Jawaban:
J.L. Moens berpendapat bahwa golongan yang
membawa agama Hindu ke Indonesia adalah
golongan kesatria atau golongan prajurit. Pendapat
ini dilatarbelakangi adanya kekacauan politik dan
peperangan di India pada abad IV–V Masehi. Para
prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir
ke wilayah Asia Tenggara, bahkan diduga mendirikan
kerajaan di Indonesia.
3. Mengapa pendapat yang menyatakan bahwa
Indonesia pernah menjadi daerah taklukan
kerajaan di India mendapat banyak tentangan?
Jawaban:
Pendapat C.C. Berg bahwa Indonesia pernah
menjadi daerah taklukan kerajaan di India banyak
ditentang karena apabila Indonesia pernah menjadi
daerah taklukan kerajaan di India, tentu ada bukti
prasasti yang menggambarkan penaklukan
tersebut. Akan tetapi, baik di India maupun
Indonesia tidak ditemukan prasasti semacam itu.
Adapun prasasti Tanjore yang menceritakan
tentang penaklukan Kerajaan Sriwijaya oleh
Kerajaan Cola, tidak dapat digunakan sebagai bukti
yang memperkuat teori ini. Pendapat ini disebabkan
penaklukan tersebut terjadi pada abad XI
Masehi.
4. Jelaskan dua bukti yang memperkuat pendapat
N.J. Krom mengenai teori Waisya!
Jawaban:
Bukti yang memperkuat pendapat N.J. Krom
mengenai teori Waisya sebagai berikut.
a. Terdapat perkampungan para pedagang India
di Indonesia yang disebut Kampung Keling
yang terletak di beberapa daerah di Indonesia,
misalnya di Jepara, Medan, Aceh, dan
Malaka.
b. Teori Waisya mudah diterima oleh akal karena
dalam kehidupan, faktor ekonomi menjadi
sangat penting dan perdagangan merupakan
salah satu bentuk kegiatan berekonomi.
Kegiatan perdagangan dianggap mempermudah
para pedagang asing untuk berinteraksi

dengan orang dari berbagai daerah.
5. Jelaskan secara singkat penyebaran agama
Buddha di Indonesia!
Jawaban:
Para ahli memperkirakan pada abad II Masehi
agama Buddha masuk di Indonesia. Penyebaran
agama Buddha dilakukan oleh sebuah misi yang
dikenal dengan dharmaduta. Untuk menjalankan
misinya, para pendeta Buddha melalui jalur
pelayaran dan perdagangan menuju Indonesia.
Setibanya di Indonesia, mereka akan menemui
raja/penguasa lokal setempat guna meminta izin
menyebarkan agama Buddha. Selanjutnya,
mereka mulai mengajarkan dan menyebarkan
agama Buddha. Selain itu, biksu mendirikan
sangga sebagai tempat mengajarkan agama
Buddha. Para biksu juga merekrut penduduk lokal
untuk dijadikan calon biksu.

1. Pengaruh Hindu di Indonesia berasal dari India
bagian selatan. Pernyataan ini dibuktikan dengan
. . . .
a. keberadaan perkampungan masyarakat India
di wilayah pesisir Indonesia
b. kesamaan nama raja-raja di Indonesia dan
raja-raja di India Selatan
c. berita dari I-Tsing yang menyatakan adanya
jalinan perdagangan antara Indonesia dan
India Selatan
d. penemuan candi-candi di Indonesia yang mirip
candi-candi di India Selatan
e. berita dari prasasti di India yang menyatakan
Indonesia merupakan wilayah kekuasaan
India
Jawaban: d
Beberapa ahli menyatakan bahwa agama dan
kebudayaan Hindu yang berkembang di Indonesia
berasal dari India bagian selatan. Wilayah India
bagian selatan didiami oleh bangsa Dravida.
Pernyataan ini dibuktikan dengan penemuan
candi-candi di Indonesia yang menyerupai candicandi
yang ada di India
Sejarah Kelas XI Semester 1 15
2. Perhatikan unsur-unsur berikut!
1) Bahasa
2) Makara
3) Kitab
4) Yupa
5) Upacara keagamaan
Peninggalan Hindu–Buddha di Indonesia yang
berwujud fisik ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 4)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
Jawaban: c
Hasil kebudayaan Hindu–Buddha di Indonesia
dibagi menjadi dua, yaitu berwujud fisik dan
nonfisik. Hasil kebudayaan berwujud fisik antara
lain arca atau patung, candi, makara, istana, kitab,
stupa, yupa, prasasti, lempengan tembaga, dan
senjata perang. Adapun peninggalan kebudayaan
bersifat nonfisik berupa bahasa, upacara
keagamaan, dan seni tari. Jadi, jawaban yang
tepat ditunjukkan oleh nomor 2), 3), dan 4).
3. Respons masyarakat Indonesia di bidang
kepercayaan setelah kedatangan agama Hindu–
Buddha ditunjukkan dengan cara . . . .
a. mencampurkan ajaran Hindu–Buddha dengan kepercayaan asli Indonesia
b. menganut agama Hindu–Buddha dan menjalankan
aktivitas peribadatannya
c. memilah ajaran agama Hindu dan Buddha
yang sesuai dengan budaya asli Indonesia
d. menolak ajaran Hindu–Buddha karena
bersinggungan dengan kepercayaan asli
Indonesia
e. membandingkan ajaran Hindu–Buddha dan
kepercayaan asli Indonesia
Jawaban: b
Sebelum agama Hindu dan Buddha masuk di Indonesia, masyarakat Indonesia memercayai roh
atau kekuatan yang menunggu benda-benda
sekitar. Masyarakat Indonesia memberikan
respons baik dengan kedatangan agama Hindu
dan Buddha. Selanjutnya, masyarakat menganut
agama Hindu–Buddha dan menjalankan aktivitas peribadatannya.
4. Perhatikan aksara berikut!
No. X Y
1) Gupta Dewanagari
2) Pranagari Kawi
3) Bali Bugis
Aksara yang menjadi turunan aksara Brahmi
ditunjukkan oleh kombinasi . . . .
a. X1), X2), dan Y1)
b. X1), X3), dan Y2)
c. X1), X2), dan Y3)
d. X2), X3), dan Y2)
e. X2), X3), dan Y3)
Jawaban: a
Aksara Brahmi yang berkembang di India Selatan
menurunkan beberapa aksara lain antara lain
Gupta, Siddhamatrka, Pranagari, dan Dewanagari.
Adapun aksara Jawa Kuno (Kawi), Bali, dan Bugis
merupakan aksara turunan Pallawa di Indonesia.
Jadi, jawaban yang tepat ditunjukkan oleh
kombinasi X1), X2), dan Y1).
5. Kerajaan bercorak Buddha tidak menerapkan
sistem kasta. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan
bahwa . . . .
a. ajaran Buddha menganggap sistem kasta
dapat memengaruhi tingkat keimanan
manusia
b. menurut ajaran Buddha, sistem kasta tidak
dapat diterapkan di Indonesia
c. dalam agama Buddha, manusia dianggap
memiliki kedudukan sama
d. agama Buddha yang berkembang di
Indonesia tidak berasal dari India
e. agama Buddha memiliki ajaran yang lebih
demokratis
Jawaban: e
Dalam kerajaan Buddha, sistem kasta tidak terlalu
berperan karena ajaran Buddha tidak mengenal
sistem pengkastaan. Dalam hal ini masyarakat
Buddha terkenal lebih demokratis. Oleh karena
itu, sistem feodal lebih berkembang di kerajaankerajaan
bercorak Hindu.
6. Perhatikan golongan berikut!
1) Raja
2) Tentara
3) Pembantu raja
Golongan di atas termasuk dalam kasta . . . .
a. Brahmana
b. Kesatria
c. Waisya
d. Sudra
e. Paria
Jawaban: b
Sistem kasta terbagi menjadi empat golongan,
yaitu kasta Brahmana, Kesatria, Waisya, dan
Sudra. Golongan yang termasuk dalam kasta
Kesatria yaitu raja, pembantu raja, dan tentara.
7. Penggunaan nama warman dan dewa pada raja
Mulawarman, Purnawarman, dan Balaputradewa
menandakan bahwa . . . .
a. nama raja-raja di Indonesia menggunakan
unsur budaya asli Indonesia
b. raja-raja di Indonesia menggunakan namanama
dewa untuk melegitimasi kekuasaan
c. raja dianggap keturunan dewa yang memimpin
kerajaan secara mutlak dan turun-temurun
d. nama raja-raja di Indonesia telah disesuaikan
dengan tradisi yang berkembang di India
e. raja merupakan manifestasi kekuatan rakyat
dan harus patuh terhadap kehendak rakyat
Jawaban: d
Pengaruh agama Hindu dalam bidang pemerintahan
dilihat dari penggunaan nama-nama
raja yang telah disesuaikan dengan tradisi yang
berkembang di India. Penggunaan tradisi tersebut
dibuktikan dengan penggunaan nama warman dan
dewa pada namanya Mulawarman, Purnawarman dan Balaputradewa.
8.candi yang berlanggam
Jawa Tengah karena . . . .
a. bagian puncak berbentuk kubus
b. reliefnya bersifat simbolis
c. menghadap ke arah barat
d. terbuat dari batu bata
e. terbuat dari batu andesit
Jawaban: e
Candi pada soal adalah candi Gedongsongo yang
terletak di Ungaran, Jawa Tengah. Candi
Gedongsongo merupakan salah satu kompleks
candi yang berlanggam Jawa Tengah. Ciri corak
candi Jawa Tengah antara lain bangunan terbuat
dari batu andesit, bagian atap berbentuk undakundakan letak candi utama di tengah-tengah
halaman kompleks candi, serta candi menghadap
ke arah timur.
9. Bentuk akulturasi seni tari Indonesia dengan
budaya Hindu–Buddha terlihat pada pernyataan
berikut, kecuali . . . .
a. pertunjukan tari menggunakan alat perkusi
b. pementasan tari berkaitan dengan kegiatan
agama
c. pertunjukan tari dilakukan saat pesta perkawinan
d. pementasan tari-tarian dilakukan saat pengangkatan
raja
e. penggunaan alat musik bernada sebagai
pengiring tari-tarian
Jawaban: a
Pertunjukan tari menggunakan alat-alat perkusi
dan irama ritmis masih asli kesenian masyarakat
Indonesia. Seni ini belum berakulturasi dengan
budaya Hindu–Buddha. Setelah kedatangan
budaya Hindu–Buddha, masyarakat Indonesia
mulai mengadopsi penggunaan alat musik
bernada dalam pertunjukan seni tari. Alat-alat
bernada yang digunakan antara lain gendang,
kecer, gambang, saron, kenong, kecapi, seruling,
dan gong.
10. Perhatikan tabel berikut!
No. Kitab Pengarang
1) Ramayana X
2) Mahabharata Y
3) Hastadandasatra Sakyakirti
Jawaban yang tepat untuk mengganti huruf X dan
Y adalah . . . .
a. I-Tsing dan Fa Hsien
b. Dharmakerti dan Atica
c. Walmiki dan Wiyasa
d. Sri Janamitra dan Ratnakirti
e. Wajrabodi dan Canti
Jawaban: c
Pengaruh agama Hindu–Buddha ditandai dengan
adanya karya-karya yang ditulis oleh beberapa
tokoh terkemuka. Beberapa karya tersebut antara
lain kitab Ramayana yang ditulis Walmiki, kitab
Mahabharata yang ditulis Wiyasa, dan kitab
Hastadandasastra yang ditulis Sakyakirti.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
sr7themes.eu.org
Materi PKBM Gratis

Dapatkan materi pembelajaran PKBM secara gratis. Klik tautan di bawah untuk akses penuh.