BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kondisi yang normal dari
kehidupan manusia dan merupakan dambaan setiap individu sepanjang hidupnya.
Kesehatan individu sangat tergantung dari pola perilaku individu itu sendiri
dalam kesehariannya. Dengan kesehatan yang dimiliki, individu dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan baik sehingga meningkatkan produktivitas. Akan
tetapi kesehatan individu akan terganggu dengan datangnya berbagai penyakit
yang mayoritas disebabkan oleh gaya hidup dan perilaku manusia itu sendiri.
Keadaan dan masalah kesehatan senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Tinggi
rendahnya derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan yang saling berkaitan
dan mempengaruhi.
Penyakit menyerang manusia dapat
diminimalisasikan dengan melakukan tindakan preventif dan pemeliharaan
kesehatan. Salah satunya dengan pola perilaku hidup sehat. Dalam kenyataannya,
masih banyak dijumpai pola perilaku hidup masyarakat yang merugikan dan
mengabaikan kesehatannya terutama di daerah pedesaan. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan tingkat kesadaran yang dimiliki masyarakat akan pentingnya
menjaga dan memelihara kesehatan masih rendah.
Untuk memperoleh pengetahuan dan kesadaran
yang tinggi terhadap sesuatu dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
adalah faktor pendidikan termasuk kesadaran perilaku hidup sehat. (Indan
Entjang, 2000:119) menyatakan bahwa pendidikan terutama sekolah merupakan usaha
yang paling efektif diantara usaha-usaha untuk mencapai kebiasaan hidup sehat
dari masyarakat pada umumnya.Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk
melakukan penelitian ini.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
pola perilaku hidup sehat masyarakat Desa Nusa Agung Kecamatan Belitang III ?
2. Bagaimana
pengaruh tingkat pendidikan terhadap pola perilaku hidup sehat masyarakat di
Desa Nusa Agung Kec. Belitang III ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
menjelaskan tingkat pendidikan masyarakat di Desa Nusa Agung Kec. Belitang III.
2. Untuk
menjelaskan pola perilaku hidup sehat masyarakat Desa Nusa Agung Kec. Belitang
III
3. Untuk
menjelaskan pengaruh tingkat pendidikan terhadap pola perilaku hidup sehat
masyarakat di Desa Nusa Agung Kec Belitang III
1.4 Hipotesis
Berkaitan dengan judul penelitian, latar belakang dan
rumusan masalah yang telah disampaikan maka peneliti menarik hipotesis, bahwa :
ada pengaruh antara tingkat pendidikan seseorang terhadap pola perilakunya
untuk hidup sehat pada masyarakat di Dea Nusa Agung, Kecamtan Belitang III
kabupaten OKU TImur.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan oleh peneliti
adalah:
1. metode
wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu (Esterberg, 2002). Wawancara merupakan alat mengecek ulang atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan
juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel.Dalam
penelitian dikenal teknik wawancara-mendalam .Teknik ini biasanya melekat
erat dengan penelitian kualitatif.
a. Alat Penelitian
1. Kertas
2. Alat Tulis
Ø Buku
Ø Pena
Ø Hand Phone
b. Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan alat dan bahan wawancara
2. Mewawancarai responden dengan
pertanyaan yang di siapkan
3. Mencatat hasil wawancara
1.6 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam
penelitian ini tidak melebar dari rumusan masalah yang di tentukan maka
pembahasan ini akan di batasi pada pengaruh tingkat pendidikan terhadap pola
perilaku hidup sehat masyarakat di Desa Nusa Agung Kec. Belitang III.
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 November-
25 November 2015. Dan bertempat dilakukan di Desa Nusa Agung Kecamatan Belitang
III OKU Timur
1.8
Rencana Pengunaan Dana
Dalam
melakukan penelitian ini peneliti merencanakan penggunaan dana sebesar : Rp 250.000,-. Dengan rincian sebagai
berikut:]
No
|
Jenis
pengeluaran
|
Besar
Biaya
|
1
|
Penyusunan
dan print out proposal
|
Rp. 75.000,-
|
2
|
Pembelian
alat
|
Rp 50.000,-
|
3
|
Penyusunan
laporan penelitian
|
Rp. 125.000,-
|
Total
|
Rp. 250.000,-
|
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (sembiring, 2006: 97)
Yang dimaksud tingkat pendidikan dalam
penelitian ini adalah tingkat pendidikan yang dimiliki oleh anggota keluarga
masyarakat di desa Banjarsari. Dalam hal ini adalah tingakt pendidikan formal.
Adapun tingkat pendidikan disini dikategorikan menjadi tiga macam yaitu :
1. Tingkat
pendidikan rendah : tidak tamat SD sampai dengan tamat SD.
2. Tingkat
pendidikan sedang : tamat SMP sampai dengan tamat SMA.
3. Tingkat
pendidikan tinggi : tamat perguruan tinggi.
2.2
Definisi Pola Perilaku Hidup Sehat
Perilaku hidup sehat merupakan
perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan individu untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo, 2003: 118). Perilaku
ini mencakup diantaranya makan dengan menu seimbang, olahraga teratur,
istirahat cukup, tidak merokok, tidak minum-minuman keras, mandi air bersih
minimal 2 kali sehari, menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur, buang
air besar dan kecil di jamban, cuci tangan sebelum dan sesudah makan serta
setelah BAB, buang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan rumah. Pola
perilaku hidup masyarakat dalam penelitian ini di kategorikan dalam pola
perilaku hidup sehat rendah, sedang, dan tinggi. Pengertian Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat (Suratno & Rismiati,
2001). Sedangkan menurut Kotler (2002), pola hidup sehat adalah gambaran dari
aktivitas atau kegiatan seseorang yang di dukung oleh keinginan dan minat, serta
bagaimana pikiran seseorang dalam menjalaninya dan berinteraksi dengan Lingkungannya
berasal dari setiap aspek, apakah dari aspek pengetahuan, sikap atau perbuatan.
Hal ini tergantung dari faktor lain yang secara ekologi mempengaruhinya,
baikfaktor rangsang dari luar, maupun rangsang dari dalam dirinya sendiri,
dengandemikian sesuai dengan tingkat perkembangan tersebut terdapat pelbagai
jenistingkat kematangan yang berbeda-beda pula, jadi seseorang
dapat saja berubah polaperilakunya setelah ia mengalamienaknya suatu hasil pekerjaansendiri, dansebagainya.
Perkembangan pola perilaku di atas berlaku
pula dalam kesehatan,misalnya seseorang baru mau pergi ke dokter setelah
ia menderita suatu penyakitatau Ãa akan berbuat, bertindak meminta
bantuan orang lain. Contoh lain yanglebih sederhana misalnya seseorang
akan rajin dan teratur menggosok gigi setelahia merasakan penderitaan sakit
gigi. Demikian seterusnya sampai seseorang sadarakan perlunya memelihara
kesehatan diri dan lingkungannya.
2.3
Konsep Hidup Sehat
Pepatah bangsa Arab dalam M. Ichsan
(1989:25), menyatakan.“Dia yang memiliki kesehatan, memiliki harapan, dan dia
yang memiliki harapan memiliki segala hal.” Pepatah ini memberi makna bahwa
sehat atau hidup sehat itu merupakan hal yang lebih banyak manfaatnya daripada
memiliki hal lain. Denganmemiliki kesehatan, berarti manusia memiliki harapan
yang lebih banyak
untuk berbuat yang baik bagi kepentingan dirinya, kesehatan adalah harta yang tidakterhingga
harganya.Seperti telah dikemukakan bahwa masalah kesehatan pada dasarnyaadalah
masalah tingkah laku manusia termasuk sikap dan kebiasaan sehari-hari yang
bersifat menyeluruh. Berdasarkan hal itu maka arti sehat atau hidup sehatdapat
dilihat dari pelbagai segi kehidupan meliputi proses dan tujuannya. Keduahal ini
berlangsung secara individual, dalam arti setiap orang memilikikesehatannya
sendiri, meskipun pada saat kesehatannya terganggu ia akan melihatkembali pada
perilakunya sehari-hari terutama pada faktor yang mempengaruhinya. Misalnya
kebiasaan makan, minum, istirahat, bekerja, bergauldan sebagainya.
1.
Sehat Dilihat dari Segi Proses
Sehat dari segi proses merupakan
keadaan kualitas hidup yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan selama hidup dalamlingkungannya
yang bersifat ekologi. Proses ekologi tersebut meliputi scrnuaaspek kehidupan
manusia seperti aspek keadaan Iingkungan fisik (tata ruang,udara, air), emosi
spiritual, sosial dan budaya.Baik tidaknya status kesehatan seseorang
tergantung pada sejauh manaatau seberapa jauh seseorang dapat mempertahankan
keseimbangan hubunganekologi dirinya dengan lingkungannya. M. Ichsan (1989:26),
menyatakan:
Keseimbangan hubungan ekologi manusia dengan lingkungannya
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Sehat
bersifat individual, setiap orang lahir dengan ciri dan keadaan khusus dirinya
yang berasal dari keturunannya dan sangat beraneka ragam keadaannya.
2. Sehat
bersifat mudah berubah, tergantung pada hasil interaksi dirinyadengan pelbagai
faktor lain dan pengalaman dalam lingkungannya
3. Sehat
tergantung pada keadaan perwujudan diri sendiri dalam membuat keputusan
untuk mempertahankan status kesehatannya
Sehat memberi arti bagi kehidupan diri seseorang secara
efektif sehingga ia dapat hidup lebih berdaya guna.Dengan demikian sehat
merupakan fenomena yang kompleks meliputiunsur fisiologi, psikologi, sosiologi
dan spiritual. Keempat unsur tersebut
menjadi bahan pertimbangan bagi seseorang untuk dapat
menyeimbangkan dirinya dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk mempertahankan status kesehatan, seseorang harus berusaha menjaga
keadaan sanitasi yang baik, memilih makanan yang sesuaidengan
kepentingan tubuh, memperhatikan temperatur yang memadai, mencegahketegangan
mental dan kecelakaan, dan melakukan latihan jasmani yang teratur.Hubungan yang
seimbang antara aspek-aspek tersebut senantiasa harusdipertahankan selama hidup
dengan pelbagai cara yang bermanfaat bagi dirinya.
2. Sehat
Dilihat dari Segi Tujuan
Berdasarkan pada tujuan, semua orang
ingin sehat secara optimal. ini berarti ia ingin mencapai status kesehatan pada tingkat yang benar-benar
sehat. Hal ini dapat dicapai apabila seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari melalui tahap yang terkendali kepada tujuan mencapai keadaan
kesehatanyang puncak, bersifat dinamis. dengan sepenuhnya dapat menggunakan
potensi,kekuatan dan keterampilan yang dimilikinya.Dalam rnencapai kesehatan
optimal, seseorang rnelihatnya sebagai polahidup yang sangat berbeda, beraneka
ragam, jenis dan penampilannya sesuaidengan kepentingan masing-masing. Pola
hidup ini urnumnya meliputi beberapaaspek kehidupan yang berkembang sesuai
dengan pertumbuhan jasmani dan rohaninya sejak usia muda sampai selama
hidupnya. Keadaan tingkat pendidikan
2.4 Faktor penghalang pola hidup sehat
Faktor-faktor
Penghalang dalam Menjaga Pola Hidup Sehat.
Dalam upaya menjaga kondisi tubuh selalu dalam keadaan sehat pasti kita juga
mengalami beberapa halangan baik disengaja maupun tidak. terutama dalam
menerapkan pola
hidup sehat. pasti banyak hal atau faktor penghalangnya.
yuk kita bahas apa saja faktor yang menghalangi upaya
dalam menerapkan pola hidup sehat .
Pola
perilaku (behavioral patterns) akan selalu berbeda dalam situasi dan lingkungan
sosial yang berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada
yang menetap (fixed). Gaya hidup individu,
yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan memberikan dampak pada
kesehatan individu dan selanjutnya pada kesehatan
orang lain. Dalam kesehatan, gaya hidup seseorang dapat diubah dengan cara
memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi merubahnya bukan pada
individu saja, tetapi juga merubah lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang
mempengaruhi pola perilakunya.
Pada saat sekarang ini, ada beberapa hal yang sering kita
lewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasan tersebut
menganggu kesehatan dan menyebabkan hidup tidak sehat, kebiasaan tersebut
antara lain: melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai
dengan ngemil makanan berkalori tinggi. Hasil observasi pakar kesehatan
menyatakan bahwa ada beberapa pola perilaku buruk yang dapat menghalangi
individu untuk menjalani hidup sehat, terutama pada remaja. Gaya hidup remaja
harus dituntun sejak dini sehingga akhirnya tidak terpengaruh pada berbagai perubahan lingkungan.Perubahan gaya hidup masyarakat,
berjalan seiring pertumbuhan ekonomi, sosial budaya teknologi
yang gejala negatifnya sudah banyak dirasakan saat sekarang ini, seperti kurang
gerak secara fisik, perilaku merokok, napza, minuman keras, gizi lebih, kurang
sayur, kurang istirahat dan lain-lain. Berikut ini adalah gaya hidup remaja
yang kurang baik.
a. Kebiasaan merokok
Menurut hasil Survey Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilakukan pada tahun,2004, merokok dimulai pada
remaja umur 10 tahun, dan pada umur 15 sampai 19 tahun menduduki pada angka 60%
sebagai perokok, 91% para perokok mempunyai kebiasan merokok di rumah. Saat ini terdapat sekurang-kuarangnya 43 juta kaum ibu
dan anak-anak yang terpapar asap rokok sebagai perokok pasif yang dapat menjadi
faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) lainya
b. Kurang gerak fisik
Perilaku aktivitas fisik kurang gerak secara nasional
untuk penduduk umur 15 tahun keatas hanya 9% saja mereka yang melakukan
olahraga untuk kesehatannya. Menurut WHO 43% penyakit yang ada, ada kaitanya
dengan unsur kurang gerak.
c.
Pola makan tidak seimbang
Pola makan yang tidak seimbang banyak dialami oleh
masyarakat kita dan yang paling buruk adanya data kurang serat, kurang sayur
dan buah mencapai 99%. Masalah kegemukan atau obesitas sudah dialami oleh
anak-anak yang mencapai 11%.
d. Tidur Larut malam
Kebiasaan begadang sangat buruk sekali bagi kesehatan,
hal ini dikarenakan begadang akan mengurangi daya tahan tubuh atau stamina anda, maka dari itu jika anda ingin menerapkan pola
hidup sehat, mulai dari sekarang rubahlah pola hidup yang tidak sehat.
Menurut Pete Cohen psikolog terkenal, bahwa tidak ada
manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasan ini dipelajari saat tumbuh
dewasa. Cara yang paling baik untuk membuang kebiasaan buruk yaitu menggantinya
dengan kebiasaan yang lebih baik yang menurut beberapa penelitian perlu
pengulangan 20–30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan
baru.
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
No.
|
1.
|
Apakah
anda sudah melakukan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)?
|
Menurut saya sudah.
|
1.
|
|
|
Sudah.
|
2.
|
|
|
Sudah 99%
|
3.
|
|
|
Sudah
|
4.
|
|
|
Suhda
|
5.
|
2.
|
Apakah anda berperiaku hidup sehat?
|
Berperilaku hidup sehat.
|
1.
|
|
|
Iya saya berperilaku hidup sehat.
|
2.
|
|
|
Iya berperilaku hidup sehat.
|
3.
|
|
|
Iya saya berperilaku hidup sehat.
|
4.
|
|
|
Iya
|
5.
|
3.
|
Apakah
jika ada tetangga anda akan mlahirkan, apakah anda akan menyarankan
membawanya ke bidan?
|
Iya saya akan menyarankannya ke bidan.
|
1.
|
|
|
Iya
|
2.
|
|
|
Iya membawannya ke bidan
|
3.
|
|
|
Iya
saya akan menolong membawannya kew bidan
|
4.
|
|
|
Iya
|
5.
|
4.
|
Apakah
anda setuju bayi harus diberi asi selama enam bulan kalo setuju tolong
jelaskan?
|
Menurut
saya setuju-setuju aja.
|
1.
|
|
|
Sangat
setuju sekali
|
2.
|
|
|
Iya
saya sangat setuju sekali
|
3.
|
|
|
Iya
saya sangat setuju sekali
|
4.
|
|
|
Setuju
|
5.
|
5.
|
Apakah
anda pernah mendapat penyuluhan tentang perilaku hidup sehat?
|
Belum
pernah kayaknya
|
1.
|
|
|
Tidak
|
2.
|
|
|
Saya
kurang tau setau saya belum pernah
|
3.
|
|
|
Pernah
|
4.
|
|
|
Tidak
|
5.
|
6.
|
Apakah
anda sering membuang sampahsembarangan?
|
Tidak
saya selalu membuang sampah ke tempatnya
|
1.
|
|
|
Tidak
|
2.
|
|
|
TIidak,
membuang sampah pada tempatnya
|
3.
|
|
|
Tidak
|
4.
|
|
|
Tidak
|
5.
|
7.
|
Apakah
anda sering mengkomsumsi makanan yang mengandung baha pengawet?
|
Tidak
|
1.
|
|
|
Tidak
|
2.
|
|
|
Tidak
serig tapi pernah
|
3.
|
|
|
Menurut
saya kalo di bilang sering ya tidak
sering-sering banget
|
4.
|
|
|
Tidak
|
5.
|
8.
|
Apakah
anda sering bergadang malam?
|
Tidak
|
1.
|
|
|
Tidak
sering tapi pernah
|
2.
|
|
|
Tidak
sering tapi pernah
|
3.
|
|
|
Tidak
|
4.
|
|
|
Kadang-kadang
|
5.
|
9.
|
Apakah
anak anda posiandu setiap bulannya?
|
Iya
kalo tidak ada halagan
|
1.
|
|
|
Iya
kadang-kadang
|
2.
|
|
|
Iya
|
3.
|
|
|
Iya
saya berposiandu setiap bulan
|
4.
|
|
|
Iya
|
5.
|
10.
|
Apakah
anda sering mengkomsumsi miuman beralkohol?
|
Tidak
|
1.
|
|
|
Tidak
|
2.
|
|
|
Tidak
sering tapi pernah
|
3.
|
|
|
Tidak
sering-sering banget
|
4.
|
|
|
Tidak
|
5.
|
.