BELAJAR MENGAPRESIASI DAN MEMBACA PUISI: KARAWANG BEKASI - CHAIRIL ANWAL

Visiuniversal--Belajar mengapresiasi dan membaca puisi Karya Chairil Anwar yang berjudul Karawang Bekasi. Para siswa peserta didik dan warga belajar sekalian, dalam belajar baca puisi hal yang penting kita pahami adalah kandungan atau maksud dari sebuah puisi tersebut. sebelum kita membaca puisi, kita terlebih dahulu harus memahami makna dan interpretasi sebuah puisi. Pemahaman ini agar kita mampu mengapresiasi dengan baik terhadap puisi yang akan kita baca tersebut. Saat kita telah memahami makna dan kandungannya maka kita akan dapat dengan mudah menghayati dan menjiwai puisi tersebut dengan baik.

Contohnya memahami salah satu puisi, dari puisi Karya Chairil Anwar yang berjudul Karawang Bekasi ini, kita pahami terlibih dahulu  isi dan kandungan makna di dalamnya seperti berikut ini:


KARAWANG-BEKASI - CHAIRIL ANWAR

Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi.

* * *


Interpretasi dan pemahaman Puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar

Dilihat dari sejarahnya, telah banyak berguguran para pahlawan dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Para pahlawan yang dimakamkan sepanjang jarak Karawang-Bekasi seakan mengatakan pada kita bahwa mereka sudah tidak dapat berteriak lagi. Tetapi mereka merasa yakin bahwa tidak ada yang lupa terhadap deru semangat saat mereka maju ke medan perang. Mereka telah tidur panjang di pemakaman sepanjang Karawang-Bekasi.

Walaupun mereka mati muda, tetapi semangat mereka tetap membara. dan terus membahana di langit malam yang sepi. Mereka selalu berharap agar pada malam- malam sepi dan hening, keberadaan mereka tetap dikenang sebagai sosok-sosok yang tiada henti berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan negara ini. Mereka menyadari bahwa mereka hanya tulang-tulang belulang yang berserakan, dan kita yang menentukan nilai dari tulang-tulang tersebut.

Semangat perjuangan mereka begitu bergelora, walau kemudian mereka terpaksa harus mati muda. Tetapi, semangat kepahlawanan mereka tidak pernah padam. Setiap saat, rasanya mereka bangkit dan ikut maju ke medan perang. Bagi mereka, pekerjaan belumlah selesai. Mereka sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi kematian telah menyergap mereka sehingga tidak dapat lagi membuat perhitungan atas gugurnya 4 sampai 5 ribu sahabat mereka.

Kenang, kenanglah kami, adalah sebagian ungkapan yang dituliskan oleh Chairil Anwar sebagai bentuk harapan tulus. Mereka hanya ingin keberadaan mereka tidak dilupakan begitu saja sebab bagi mereka negeri ini adalah jiwanya.

Pengharapan para pahlawan tidak pernah berbatas. Mereka tetap berharap untuk dapat menjaga Bung Karno, menjaga Bung Hatta, menjaga Bung Sjahrir. Mereka tidak rela para pimpinan negeri mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itulah, mereka menitipkan dan berharap agar para pimpinan tetap dijaga.

Dan, meskipun mereka telah terbaring dalam pemakaman sepanjang jarak antara Karawang-Bekasi, tetapi mereka tetap memberikan semangat perjuangan yang tidak ada habisnya. Inilah pengharapan tak berbatas yang sepertinya ingin mereka katakan. Walaupun sebenarnya, mereka telah menjadi tulang belulang yang berserakan antara Karawang-Bekasi.

Setelah kita mengerti dan memahami arti dan makna puisi diatas, selanjutnya kita bisa membacakan puisi baik untuk berbagai kegiatan atau didepan kelas. Membaca puisi dengan memahami maknanya maka kita akan dapat menghayati dan menjiwai apa yang kita baca tersebut.

Demikian tetnang belajar mengapresiasi dan membaca puisi Karya Chairil Anwar yang berjudul Karawang Bekasi. Semoga artikel singkat yang admin visiuniversal bagikan ini bermanfaat, terimakasih sudah berkunjung kembali di blog ini, semoga tetap sehat dan sukses selalu. Wassalam....


Post a Comment

Previous Post Next Post
🎓 Ingin Lanjutkan Pendidikan?

Dapatkan pendidikan kesetaraan Paket B & C dengan metode fleksibel dan berbasis digital. Ayo, wujudkan masa depan cerahmu bersama kami!