Visiuniversal----Kita mengenal dongeng dan cerita sejak kita kanak-kanak. Ketika masih kecil kita sering mendengar orang tua atau nenek dan kakek menceritakan sebuah kisah dongeng atau cerita, asik didengarkan saat malam-mala tiba pada kita terutama ketika akan tidur. Dan sampai saat ini pun kita masih ingat kisah dan tokoh cerita dongeng itu dengan baik. Sebut saja dongeng tentang Kancil dan Buaya, atau dongeng Malin Kundang Si Anak Durhaka, serta Kisah Bawang Merah dan Bawang Putih. Ketika mendengar tentang kisah-kisah dongeng itu, yang paling dasar adalah bahwa kita bisa membedakan mana sifat baik dan mana sifat buruk.
![]() |
Kakek bercerita dan mendongeng untuk anak dan cucunya |
Bagi anak-anak kegiatan mendongeng itu menyenangkan, membangkitkan keceriaan dan menambah pengetahuan mereka, serta memberikan pemahaman akan nilai-nilai karakter yang baik yang harus mereka miliki. Bagi Orang tua dan guru pendidik, nilai positif yang dimiliki adalah kemampuan untuk terus menshare pengetahuan dan nilai-nilai positif pada anak tanpa harus menggurui dan memaksakan secara langsung.
Pengertian dan perbedaan antara Dongeng dan Cerita
Dongeng adalah kisah fiksi yang mustahil terjadi di dunia nyata, sangat khayal. Misalnya; kisah terjadinya Tangkuban Perahu (cerita rakyat), kisah binatang yang bisa bicara contohnya “Kancil Mencuri Ketimun” (fabel), kisah manusia bisa terbang, kisah tentang peri, dan lain-lain. Berbeda dengan cerita menurut kamus bahasa Indonesia; cerita adalah tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu peristiwa atau karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau kejadian baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka. Misalnya, kisah tentang seorang anak sekolah yang tidak naik kelas karena suka bolos sekolah, kisah seorang anak yang sakit gigi karena malas gosok gigi, dan lain sebagainya. Walaupun mungkin kisah-kisah tersebut tidak dari pengalaman nyata seseorang atau hanya karangan semata, tetapi kisahnya masih mungkin terjadi.
Bercerita sebagai metode untuk mendidik sebenarnya sudah lama ada dan dipraktekkan. Jika kita perhatikan, dalam kitab-kitab suci agama pun Tuhan menggunakan kisah-kisah untuk membimbing umat manusia. Indonesia sebenarnya juga kaya dengan budaya bercerita atau mendongeng. Kisah-kisah dari cerita rakyat sangatlah banyak, bahkan buku-buku cerita karangan anak negeri juga tidak sedikit.
Seorang peneliti bernama David Mc Clelland pernah membandingkan dua negara besar, yaitu Inggris dan Spanyol pada abad ke-16. Kedua negara tersebut mengalami perubahan dan perbedaan yang nyata. Inggris menjadi sangat maju dibanding Spanyol. Setelah diteliti, ternyata cerita atau dongeng yang berkembang di kedua negara tersebut mempengaruhi perkembangan negara masing-masing. Cerita dan dongeng yang berkembang di Inggris kebanyakan mengandung tema yang mengajak atau merangsang pendengarnya untuk berprestasi, cerita di negara tersebut mempunyai “virus” the need for echievement atau butuh berprestasi yang kemudian disimbolkan dengan”n-Ach”. Sementara cerita yang ada di Spanyol tidak mengandung hal semacam itu, kebanyakan bersifat meninabobokan para pendengarnya (Bimo, 2011:14).
Di masa sekarang ini, tampaknya negara kita mengalami seperti yang pernah terjadi di negara Spanyol yang menjadi sampel penelitian Mc Clelland tersebut. Lihat saja, kemerosotan mental dan karakter bangsa kita tampak jelas tergambar dimana-mana. Tawuran dari anak-anak, antar kelompok masyarakat sampai pejabat menghiasi berita-berita media, korupsi dilakukan secara ‘berjamaah’, bahasa kekerasan menggantikan bahasa kasih sayang, dan sebagainya. Salah satu penyebab dari hal-hal tersebut adalah hilangnya budaya bercerita atau mendongeng di dunia pendidikan kita, baik pendidikan di rumah maupun formal. Untuk itulah, maka diperlukan kerja keras dan upaya semua pihak, sekecil apapun, untuk memperbaiki terpuruknya karakter bangsa. Membudayakan kembali cerita dan dongeng yang positif bagi anak-anak usia dini harus kembali digiatkan.
Manfaat Mendongeng dan Bercerita untuk Anak
Begitu banyak manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan mendongeng bagi anak-anak usia dini seharusnya menjadikan kegiatan ini wajib dilakukan bagi setiap pendidik. Disamping banyak manfaatnya, bercerita adalah kegiatan yang murah tetapi menyenangkan. Beberapa manfaat dongeng/cerita bagi anak-anak antara lain:
Membangun kontak batin
Membangun kontak batin antara pendidik dan siswa bisa efektif apabila menggunakan media cerita. Jika ada kontak batin, maka guru akan memperoleh dampak positif, antara lain; guru mendapat perhatian dari siswa, guru lebih disayang siswa, guru dipercayai dan diteladani siswanya.
Media penyampaian pesan
Pesan moral positif akan mudah diterima anak jika dalam kegiatan belajar disisipkan lewat media cerita, karena sifat dari cerita itu adalah menasehati tanpa menggurui.
Mengasah imajinasi
Ketika cerita disampaikan guru di depan kelas, siswa-siswa tidak sebatas mendengarkan saja, tetapi sebenarnya alam pikiran mereka mengembara ke dunia imajinasi, berfantasi. Jangan remehkan imajinasi, karena banyak kemajuan peradaban manusia timbul dari imajinasi. Dulu manusia hanya bisa berimajinasi bisa terbang, sekarang hal tersebut bukan lagi mustahil.
Membantu proses identifikasi diri atau perbuatan
Melalui cerita, anak-anak akan mudah memahami sifat-sifat mana yang baik dan mana yang buruk sehingga diharapkan mereka akan meneladani karakter-karakter yang positif pada cerita yang disampaikan guru.
Menambah ilmu pengetahuan
Cerita-cerita tidak hanya memuat norma saja tetapi juga ilmu pengetahuan, walaupun pengetahuan sederhana. Misalnya, kisah anak yang mandiri, yang mampu menggosok gigi sendiri. Dalam kisah itu bisa disampaikan pengetahuan atau teknik tentang bagaimana menyikat gigi yang benar.
Menambah kosa kata baru
Karena bercerita adalah teknik menyampaikan kisah dengan tutur kata, maka otomatis anak-anak kadang mendengarkan kata-kata yang mungkin sebelumnya belum pernah diketahui. Sehingga kosa kata baru dari cerita yang disampaikan guru tersebut menambah perbendaharaan kata bagi siswa.
Menggiring anak mencintai buku sejak dini
Kegiatan bercerita bisa dengan banyak media, salah satunya dengan buku cerita. Penggunaan buku cerita bisa merangsang anak untuk berkeinginan bisa cepat membaca. Seringnya “penampakan” buku di hadapan siswa, menjadikan siswa akrab dengan buku. Guru yang dekat dengan buku menjadikan teladan bagi anak untuk giat dan gemar membaca.
Video kegiatan membaca dan mendongeng
Menjadi hiburan
Kegiatan bercerita di kelas harus menjadi wahana yang menghibur hati siswa,menjadi relaksasi batiniah untuk anak-anak. Maka cerita yang ditampilkan sebisa mungkin berakhir bahagia bukan dipilih cerita-cerita yang tragis.
Mendidik karakter
Ketika ajaran-ajaran budi pekerti luhur (berdasarkan agama dan norma budaya atau kearifan lokal) selalu didapat siswa melalui cerita, maka lambat laun akan membentuk kepribadian siswa yang luhur pula. Dari sinilah akan tumbuh manusia-manusia yang utuh sehat raga dan jiwanya.
Demikian tentang manfaat dongeng dan cerita untuk anak, yang dapat dilakukan orang tua dan guru pendidik. semoga dapat memberikan insfirasi dan pemahaman kita akan pentingnya mendongeng dan bercerita untuk anak ini. Terimakasih sudah berkunjung kembali di blog Visiuniversal ini. Sukses selalu.
Referensi :
Yudha, Andi. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Bandung: PT. Mizan Bunaya Kreativa
Antaka, Kempho, 2012. Manfaat dan Teknik Bercerita untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Materi Workshop Mendongeng UPTD PKB Prov. Kaltim. Samarinda UPD PKB Prov. Kaltim
Kak Bimo, 2011. Mahir Mendongeng; Membangun dan Mendidik Karakter Anak Melalui Cerita. Yogyakarta: Pro-U Media. Kak Fitri, 2017. Mendongeng Itu …… Gampang. Samarinda. Kampung Dongeng Etam