Sumber Foto: Dok Pribadi |
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu karya tulis dalam bidang pendidikan, PTK merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan, khusunya pembelajaran di sekolah. Untuk setiap kegiatan dalam kegiatan pengembangan profesi yang dil;akukan dengan baik dan benar diberikan angka kredit. Angka kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang guru dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang dipergunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan kenaikan pangkat dalam jabatan guru.
Baca juga: 8 Kendala Guru dalam Melaksanakan PTK
Sebelum melakukan PTK, ada baiknya memperkaya pengetahuan tentang apa tujuan PTK, apa karakteristisk PTK, apa prinsip-prinspi PTK dan apa perbedaan PTK dengan penelitian formal. Mari kita simak penjelasannya.
1. Tujuan PTK
PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, menurut Wiriatmadja (2005) PTK dapat berfungsi sebagai: (a) alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas; (b) alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat; (c) alat untuk memasukkan ke dalam system yang ada secara alami pendekatan tambahan atau inovasi’ (d) alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti; (e) alat untuk menyediakan alternative bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas; (f) alat untuk mengembangkan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk mengulangi berbagai permasalahan pembelajaran actual yang dihadapi di kelasnya.
Secara garis besar bahwa tujuan utama PTK adalah untuk mengubah perilaku pengajaran guru, perilaku peserta didik kelas, peningkatan proses pembelajaran sehingga dapat menciptakan guru professional dan lulusan yang memiliki daya saing. Dengan adanya PTK dapat meningkatkan kepercayaan guru dan dapat meningkatkan kreativitas melalui hasil-hasil PTK yang memiliki innovative value.
2. Karakteristik PTK
Beberapa pakar mengemukakan karakteristik tindakan kelas sebagai berikut: (1) didasarkan atas masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran; (2) dilakukan secara kolaboratif melalui kerjasama dengan pihak lain; (3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran dan (5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah yang terdiridari beberapa siklus; (6) yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan, meliputi efektivitas metode, teknik, atau proses pembelajaran; (7) tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik (Sulipan, 2007).
Pakar yang lain menyebutkan ada enam karakteristik penelitian tindakan kelas (Winter, 1996), yaitu: (a) kritik refleksi, yaitu adanya refleksi yang bersifat evaluasi pelaksanaan pembelajaran; (2) kritik dialektis, yaitu adanya pandangan kritis dan objektif terhadap kelemahan atau hambatan dalam pelaksanaan; (3) kolaboratif, yaitu adanya kerjasama dengan pihak lain untuk mengamati atau sumber data atas masalah yang dihadapi dalam pembelajaran; (4) resiko, berarti peneliti atau guru sendiri harus berani mengambil resiko bahwa hipotesisnya meleset atau beresiko untuk melakukan perubahan yang bersifat perbaikan; (5) susunan jamak, yaitu bersifat reflektif, dialektis, partisipatif, dan kolaboratif; dan (6) internalisasi teori dan praktik, artinya teori dan praktik bukanlah hal yang terpisah, tetapi hanyalah merupakan satu hal yang memiliki tahapan berbeda, yang saling bergantung satu sama lain, dengan demikian pengembangan teori akan berakibat pada praktik demikian juga pengembangan praktik yang berdampak pada teori.
Sedangkan menurut Priyono (1999) karakteristik PTK adalah (1) masalah yang dijadikan objek penelitian muncul dari dunia kerja peneliti itu sendiri, (2) bertujuan memecahkan masalah guna peningkatan kualitas , (3)menggunakan data yang beragam, (4) langkah-langkahnya merupakan siklus dan (5) mengutamakan kerja kelompok.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik PTK secara garis besar adalah: (1) mengkaji permasalahan situasional dan kontekstual, 2) adanya tindakan, 3) adanya evaluasi terhadap tindakan, 4) pengkajian terhadap tindakan, 5) adanya kerja sama, 6) adanya refleksi.
3. Prinsip-Prinsip PTK
Sulipan (2007) dalam modul KTI online mengemukaan prinsip-prinsip PTK secara umum adalah:
(1) Tidak mengganggu komitmen guru sebagai pengajar;
(2) Metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan
(3) Metodologi yang digunakan harus reliable sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara meyakinkan;
(4) Masalah berawal dari kondisi nyata dikelas yang dihadapi guru
(5) Dalam penyelenggaraan penelitian, guru harus memperhatikan etika profesionalisme guru;
(6) Meskipun yang dilakukan adalah di kelas, tetapi harus dilihat dalam konteks sekolah secara menyeluruh;
(7) Tidak mengenal populasi dan sampel
(8) Tidak mengenal kelompok eksperimen dan control;
(9) Tidak untuk digeneralisasikan
Sedangkan Kardiawarman (2007) mengemukakan prinsip-pronsip PTK adalah: 1) tidak mengganggu komitmen mengajar; 2) tidak menuntut waktu khusus; 3) masalah yang diteliti harus merupakan masalah yang dihadapi oleh guru.
4. Perbedaan PTK dengan Penelitian Formal
PTK mempunyai perbedaan dengan penelitian formal, perbedaan esensi adalah keterlibatan guru dengan tujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
Penelitian Non PTK | PTK |
· Dilakukan oleh orang dari luar | · Dilakukan oleh guru |
· Selalu memperhatikan populasi dan sampel | · Tidak kenal istilah populasi dan sampel · Kurang memperhatikan ukuran/kerepresentatifan sampel |
· Validitas dan reliabelitas instrument harus dikembangkan dan diuji | · Instrument cukup memiliki validasi isi |
· Menuntut penggunaan analisis statistic yang kompleks | · Tidak digunakan analisis statistik |
· Sering memerlukan pembanding atau kelas kontrol | · Tidak memerlukan kelas control sebagai pembanding keberhasilan |
· Mempersyaratkan hipotesis penelitian | · Tidak selalu menggunakan hipotesis penelitian (kecuali yang berkaitan dengan uji teori) |
Tujuannya untuk: · Mengembangkan pengetahuan umum (teori) · Tidak langsung memperbaiki praktik pembelajaran, tetapi melalui RDD | · Tujuannya untuk · Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung · Memperbaiki mutu proses pembelajaran |
Sumber: Ditjen PMPTK Depdiknas
Berdasarkan perbedaan di atas Nampak jelas bahwa arahan PTK untuk memperbaiki kualitas mengajar yang secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja atau profesionalisme guru. PTK juga merupakan wujud dari pengembangan kurikulum dan berguna untuk merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di masa mendatang, untuk memilih metode dan teknik yang tepat untuk proses pembelajaran. Tetapi meskipun demikian PTK harus memiliki kaidah-kaidah ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
Sumber Referensi:
Kardiawarman. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Panduan Direktorat Pembina Diklat. Ditjen PMPTK
Sulipan. 2007Penelitian Tindakan Kelas. P4TK BMTI Bandung
Wiriatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas, UPI Bandung dan Rosda
Winter, Richard. 1996. New Directions In Action Research. Washington DC: The Palmer Press