Visiuniversal----Dalam perkembangan terakhir pendidikan kita khususnya di masa-masa pandemi, di akhir tahun 2021 dunia pendidikan di Indonesia telah dihebohkan dengan diterapkannya kurikulum baru untuk tahun 2022, yang disebut-sebut dengan nama kurikulum prototipe 2022. Banyak yang menyangka kurikulum ini mendadak sifatnya, tetapi, kenyataannya kurikulum ini memang telah cukup lama dipersiapkan dari beberapa tahun yang lalu, yang mana kurikulum ini untuk diimplementasikan pada program sekolah penggerak.
Mari kita kita akan membahas sedikit tentang kurikulum prototipe 2022 dan apa perbedaannya antara kurikulum prototipe 2022 dengan kurikulum 2013.
Bagaimana konsekuiensinya dan apa saja langkah2 yang harus dilakukan dalam kegiatan proses belajar mengajar disekolah. serta langkah-langkah apa saja yang perlu dipersiapkan guru dalam proses mendidik peserta didik/siswa disatuan pendidikan yang bersangkutan.
Sebelumnya kita melihat kembali bagaimana paparan singkat Mendikbudristek Nadim Makarim tentang kurikulum 2022. pada tahun 2021 yang lalu:
Kurikulum prototipe 2022 memang menjadi berita terbaru dalam dunia pendidikan di Indonesia, dengan adanya kabar penerapan kebijakan kurikulum 2022 yaitu kurikulum prototipe sebagai solusi untuk menangani pemulihan pendidikan disaat learning loss yang gawat darurat seperti saat pandemi sekarang ini.
Pertanyaannya apakah kurikulum 2022 wajib diterapkan diseluruh satuan pendidikan diberbagai tingkatan. Mendikbudristek Nadim Makarim juga mengungkapkan :
"kita akan melakukan learning recovery dari pada adanya learning loss yang sangat gawat darurat ini. Kita tidak akan melakukan pemaksaan apapun dalam bentuk kurikulum. Kurikulum ini hanya akan diterapkan kepada sekolah yang mau dan siap untuk menerapkan kurikulum baru. Jadi sekolah tidak perlu khawatir kami menyerahkan seluruh keputusannya kepada sekolah untuk menerapkan kurikulum prototipe sebagai opsi."
Dari pernyataan Mendikbudristek Nadim Makarim tersebut disimpulkan bahwa kurikulum prototipe hanya diterapkan untuk sekolah atau satuan pendidikan yang siap menerapkan secara nyata dari konsep merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, karena memang jika dipelajari lebih lanjut, kurikulum 2022 ini atau yang disebut kurikulum prototipe ini sangat memberikan kemerdekaan belajar kepada guru untuk mendesain pembelajaran hingga menerapkan tujuan pembelajarannya.
Mungkin sebagian guru dan pendidik bertanya-tanya mengapa tidak diwajibkan untuk semua sekolah, hal ini dijawab oleh Mendikbudristek Nadim Makarim, :
"Kita sudah bertahun-tahun melihat bukan hanya di Indonesia apapun yang dipaksakan probabilitas suksesnya akan rendah, yang kita butuhkan adalah kemauan dari guru-guru dan kepala sekolah untuk berubah itu adalah faktor pentingnya."
Penerapan kurikulum prototife ini akan diujicobakan selama tahun 2022 sampai tahun 2024 yang nantinya akan dievaluasi untuk melihat dampaknya kemudian. Sehingga nantinya akan muncul kesimpulan untuk diterapkan sebagai kurikulum nasional pada tahun 2024,
Keberhasilan penerapan kurikulum 2022 ini tidak akan lepas dari guru-guru dan kepala sekolah disetiap jenjang mulai dari Jenjang PAUD, sekolah dasar, hingga menengah atas. Kita akan bersama-sama melakukan cara terbaik untuk dapat melakukan pemulihan pembelajaran agar tidak terjadi lagi learning loss yang menghawatirkan.
MENGENAL KURIKULUM PROTOTIPE
kurikulum prototipe yang secara efektif akan diterapkan ditahun 2022 ini memberikan solusi dan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk dapat melakukan pemulihan pembelajaran dari tahun 2022 hingga 2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada tahun 2024 berdasarkan hasil evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran. Kurikulum protipe ini mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa serta memberikan ruang yang lebih luas untuk pengembangan karakter dan kompetensi dasar kepada siswa.
Bagaimana karakteristik kurikulum prototipe yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum K13.
Karakteristik Kurikulum Prototipe:
Kurikulum Prototipe karakter utama yaitu pembentukan karakter yang mendukung pemulihan pembelajaran yaitu:
1. Menerapkan pembelajaran berbasis project
Menerapkan pembelajaran berbasis project yaitu pembelajaran yang menggunakan project atau kegiatan sebagai media pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan sfot skill dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, kreativitas).
2. Fokus pada Materi Esensial
Fokus pada Materi Esensial ini adalah memberikan cukup waktu untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi tidak terlalu padat materi, hal ini dinilai penting untuk guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi,
3. Fleksibilitas
Makna fleksibilitas ini bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level), bukan berbasis konten tetapi berbasis kompetensi, dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Pengembangan karakter menjadi fokus utama dalam kurikulum prototipe, seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa dalam kurikulum 2013 (K13) sudah mengutamakan pendidikan karakter.
Mari kita bahas mengenai pengembangan karakter dalam K13 hingga menjadi kurikulum protipe 2022 ini. Dalam kurikulum 2013 sejatinya sudah menekankan pada pendidikan karakter, namun pengembangan karakter belum memberi porsi khusus dalam struktur kurikulumnya. Dalam struktur kurikulum protipe 20 hingga 30% jam pelajaran digunakan untuk pengembangan karakter profil belajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek.
Pembelajaran berbasis projek penting untuk mengembangkan karakter yaitu memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari struktur belajar yang fleksibel. Dalam penerapan pembelajaran berbasis projek pada kurikulum prototipe ini yang ikut menyediakan tujuh tema utama yang perlu dikembangkan menjadi modul dan topik dan tujuan yang lebih spesifik, dan dapat diterapkan dikelas secara holistik untuk mencapai pemulihan pembelajaran yang lebih utuh.
Berikut inilah 7 tema yang diutamakan dalam rangka pengembangan modul dan topik pada kegiatan pembelajaran di kurikulum prototipe yaitu:
1. Bangunlah jiwa dan raganya
2. Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Gaya hidup berkelanjutan
5. Kearifan Lokal
6. Kewirausahaan
7. Suara Demokrasi.
Secara rinci juga akan ditemukan ada 7 hal baru dalam kurikulum prototipe, yakni:
- Struktur kurikulum, profil pelajar Pancasila (PPP) menjadi acuan dalam pengembangan standar isi, standar proses, dan standar penilaian atau Capaian Pembelajaran (CP), prinsip pembelajaran dan assesmen pembelajaran. Secara umum struktur kurikulum terdiri dari intrakurikuler (pembelajaran tatap muka) dan pembelajaran projek.
- Capaian Pembelajaran (CP) merupakan rangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai kesatuan proses dan membangun kompetensi utuh (K-13 disebut KI-KD), sehingga assesmen harus mengacu kepada CP.
- Pelaksanaan proses pembelajaran dengan pendekatan tematik yang selama ini dilaksanakan di SD boleh dilaksanakan pada jenjang yang lainnya yaitu SMP, SMK dan SMK. Dan pada kelas IV, V dan VI boleh melaksanakan pembelajaran berbasis mata pelajaran.
- Jumlah jam pelajaran ditetapkan pertahun.
- Model pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran, dalam bentuk projek untuk pengembangan soft skill dan karakter (PPP), asesmen lintas mata pelajaran (sumatif). Penilaian projek pada jenjang SD paling sedikit 2x dalam setahun, dan jenjang SMP, SMA/SMK paling sedikit 3x dalam setahun.
- Mata pelajaran TIK dimunculkan lagi menjadi mata pelajaran informatika dan akan diajarkan mulai jenjang SMP, boleh diajarkan oleh guru mata pelajaran rumpun (IPA) atau umum lainnya jika tidak ada guru TIK di sekolah. Buku informatika disiapkan Kementerian dan sangat mudah difahami dan digunakan oleh pendidik dan peserta didik.
- Mata pelajaran IPA dan IPS jenjang SD kelas IV, V dan VI akan diajarkan bersamaan dengan nama mata pelajaran IPAS. Kemudian pada jenjang SMA peminatan atau penjurusan IPA, IPS dan Bahasa akan kembali dilaksanakan pada kelas XI dan XII.
PERBEDAAN MENDASAR ANTARA K-13 DAN KURIKULUM PROTOTIPE 2022
Seperti telah dijelaskan bahwa yang melatar belakangi munculnya kurikulum prototipe 2022 adalah kondisi Negara kita yang menghadapi pandemi dan kritik terhadap kurikulum 2013. Hal ini bisa dilihat dari salah satu mata pelajaran yaitu informatika, dimana pada awalnya bersifat pilihan dalam kurikulum 2013, menjadi wajib dikurikulum yang baru dan akan diterapkan mulai dari level Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena kompetensi teknologi merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada masa abad 21. Apalagi pada masa-masa pandemi.
Lihat juga: dan download bahan Belajar dan Bermain Berbasis Buku Satuan PAUD disini !!
Ada beberapa perbedaan yang sangat jelas antara kurikulum 2013 dengan kurikulum baru 2022 ini antara lain :
1. Level Taman Kanak-kanak (TK)
Untuk level Taman Kanak-kanak (TK). Pada pendekatan pembelajaran yang awalnya berbasis tema pada kurikulum 2013 berubah menjadi fokus literasi (buku yang digemari anak-anak) pada kurikulum 2022.
2. Level Sekolah Dasar
Untuk Level Sekolah Dasar Pembelajaran IPA dan IPS yang awalnya dipisah pada kurikulum 2013 diubah untuk digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) pada kurikulum prototipe, sebagai pondasi sebelum siswa belajar IPA dan IPS terpisah dijenjang SMP.
3. Level Sekolah Menengah Pertama
Untuk Level Sekolah Menengah Pertama Pembelajaran informatika yang sebelumnya pada kurikulum 2013 menjadi mata pelajaran (mapel) pilihan. Di kurikulum prototpe 2022 ini mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib.
4. Untuk Level Sekolah Menengah Atas
Level Sekolah Menengah Atas Di kurikulum 2013 siswa SMA masuk langsung memilih penjurusan, sementara di kurikulum 2022 siswa mengambil dan menentukan peminatan pada kelas 11 karena didasarkan para asumsi bahwa siswa perlu berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas dan orang tua.
Berdasarkan informasi terakhir, kurikulum prototipe 2022 ini akan diterapkan secara terbatas di beberapa sekolah dan satuan pendidikan yang dianggap pilot projek yang disebut sekolah penggerak. Semua sekolah dan satuan pendidikan ini mencerminkan keragaman yang ada pada sistem pendidikan kita di Indonesia tercinta ini.
Demikian artikel singkat tentang Implementasi kurikulum 2022 dan perbedaannya dengan kurikulum 2013 yang berhasil admin visiuniversal himpun dan simpulkan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Sumber : dirangkum dari berbagai sumber !!