Pada sebuah hari yang cerah, saya berkesempatan untuk mengunjungi PKBM Celah Cahaya, sebuah lembaga pendidikan nonformal di sebuah desa kecil di pedalaman Jawa Barat. Saat itu, lembaga tersebut sedang menyelenggarakan ngaliweut di akhir pekan.
Saya tiba di sana pada pagi hari dan disambut oleh para pengurus PKBM. Mereka sangat ramah dan mengajak saya berkeliling untuk melihat-lihat kegiatan ngaliweut yang sedang berlangsung. Saya melihat anak-anak yang antusias mengikuti pelajaran membaca dan menulis, sementara orang dewasa yang sedang mengikuti kelas keterampilan memasak terlihat sangat fokus dan serius.
Setelah selesai melihat-lihat, saya diajak untuk bergabung dengan para pengurus dan peserta ngaliweut lainnya untuk makan siang bersama. Menu yang disajikan sangat beragam dan lezat, terdiri dari berbagai hidangan khas Jawa Barat seperti nasi timbel, sayur asem, dan sate maranggi.
Saat makan siang, saya berbincang dengan beberapa peserta dan pengurus PKBM Celah Cahaya. Mereka menceritakan tentang betapa pentingnya lembaga ini bagi mereka, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan formal. Mereka merasa sangat bersyukur bisa belajar di sini dan mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Saya merasa terharu mendengar cerita mereka dan merasa terinspirasi oleh semangat mereka untuk terus belajar dan berkembang. Setelah makan siang, saya meninggalkan PKBM Celah Cahaya dengan perasaan yang hangat di hati dan harapan bahwa lembaga pendidikan nonformal seperti ini akan terus ada dan berkembang di seluruh Indonesia.