Hai, Teman, siapa di antara anda yang dulu bikin gelembung berasal dari sabun selagi mandi? Ayo Ngakuuu… Nah, Terkecuali dulu, tentu anda memirsa tersedia rona layaknya rona pelangi di gelembung sabunnya, kan? Atau, apa anda dulu menonton pola terang gelap berasal dari cahaya sementara menyinari celah sempit bersama dengan senter?
Ternyata kedua momen ini tersedia hubungannya bersama dengan Fisika Loh. Kenyataan tersebut sanggup berlangsung, keliru satunya gara-gara adanya interferensi cahaya, guys. wah apa tuh interferensi cahaya? yuk kami kenalan pernah!
Interferensi cahaya adalah kondisi selagi dua gelombang cahaya atau lebih berpadu dan membentuk gelombang cahaya gabungan. Syarat terjadinya interferensi cahaya ini adalah gelombang-gelombang cahayanya berasal berasal dari sumber yang koheren, supaya, amplitudo, panjang gelombang, dan frekuensi yang serupa, dan juga beda fase yang selalu konsisten.
Di sini kami akan ngebahas interferensi celah ganda yang ditemukan oleh Young dan interferensi terhadap lapisan tipis ya! Kami bahas satu persatu, yukk!
Pertama-Tama, cahaya melewati satu celah. Kelanjutannya, cahaya melewati dua celah sempit. Pas cahaya melewati dua celah sempit, gelombang cahaya akan saling berpadu dan membentuk gelombang cahaya gabungan. Hal ini disebabkan gara-gara gelombang-gelombangnya menempuh panjang lintasan yang berbeda. nah, disparitas panjang lintasan ini membuat gelombang-gelombang mengalami disparitas fase dan menciptakan pola interferensi.
Disparitas fase ini tersedia yang saling menguatkan, agar menghasilkan interferensi konstruktif, dan tersedia yang saling melemahkan, agar menghasilkan interferensi destruktif.
Oke, sehingga lebih memahami, melihat gambar ini pernah, deh.
Nah, interferensi konstruktif dan destruktif ini ternyata akan menghasilkan dua pola yang berbeda, yaitu terang dan gelap.
Interferensi cahaya juga memiliki rumus, lohh.
Menjadi, terkecuali anda melihat terhadap gambar di atas, S1 (Sinar 1) dan S2 (Sinar 2) dipisahkan oleh jeda (D). Untuk mencapai titik P (Paling atas di layar), S2 kudu menempuh lintasan yang lebih panjang daripada S1. Di sini terbentuk sebuah sudut antara sinar ke layar. nah, ingat beda lintasan berpengaruh pada fase dan juga interferensi cahaya. Sebab disparitas fase antargelombang akan menghasilkan kelipatan genap atau ganjil yang akan menentukan model interferensi tersebut sendiri. Menjadi, dapat disimpulkan rumus beda lintasannya, yaitu d sin θ.
Terkecuali hasil beda lintasannya adalah nol atau kelipatan bulat lainnya berasal dari panjang gelombang, vital berjalan interferensi konstruktif, agar suasana yang terlihat terhadap layar adalah terang. Tapi, jikalau hasil beda lintasannya adalah kelipatan ganjil berasal dari setengah panjang gelombang (λ/2, 3λ/2, 5λ/2, … ), vital berjalan interferensi destruktif, agar situasi layar akan jadi gelap.
Contoh soal:
1. Seberkas cahaya melewati dua celah sempit bersama jeda 0,5 mm. Dua celah itu diletakkan 2 m berasal dari suatu layar. Terkecuali panjang gelombang 650 nm, maka jeda dua garis terang yang berdekatan adalah … (1 nm = 10-9 M).
Pembahasan:
Diketahui:
d = 0,5 mm = 5 x 10-4 M
L = 2 m
λ = 650 nm = 650 x 10-9 M Ditanya:
p = ….
Jawab:
p = λl / d
p = (650 x 10-9 M x 2 m) / 5 x 10-4 M
p = 130 x 10-9 M x 2 / 10-4
p = 2,6 x 10-3 M
2. Terhadap sebuah eksperimen interferensi celah ganda young, kecuali jeda antara dua celahnya 0,6 mm, jeda antara garis gelap ketiga ke terang pusat menghasilkan jeda 4 mm. Berapakah panjang gelombang itu kalau jeda layar bersama dengan celah 1,5 m ….
Pembahasan:
Diketahui:
d = 0,6 mm = 6 x 10-4 M
p = 4 mm = 4 x 10-3 M
m = 3
L = 1,5 m
Ditanya:
Panjang gelombang λ …
Jawab:
d p / L = (M – ½) λ
(6 x 10-4 M) x (4 x 10-3 M) / 1,5 m = ( 3 – ½) λ
34 x 10-7 / 1,5 = ( 3 – ½) λ
16 x 10-7 M = 5/2 λ
λ = 16 x 10-7 X 2 / 5 mλ = 6,4 x 10-7 M
Nah, anda masih ingat kan bersama dengan persoalan rona pelangi terhadap gelembung sabun di awal tadi? Hal itu, berlangsung dikarenakan adanya interferensi cahaya, yaitu terhadap lapisan yang tipis.
Cahaya yang dipantulkan berasal dari di dalam gelembung wajib bergerak lebih jauh daripada cahaya yang dipantulkan berasal dari luar atau permukaan gelembung. nah, di keadaan layaknya ini, mereka saling mengganggu dan memperkuat cahaya putih, agar terbentuk deh rona-rona latif layaknya pelangi yang berputar-putar.
Sebenarnya, munculnya rona pelangi ini juga berjalan gara-gara adanya difraksi yang sebabkan cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik tersebut masuk ke medium yang berbeda panjang gelombangnya dan mengalami indeks refraksi atau pembiasan yang berbeda-beda juga. Alhasil, sudut pembelokannya juga berbeda agar muncul deh rona pelangi. Namun, disisi lain rona-rona ini menampilkan pola terang dan gelap sebab adanya beda panjang lintasan berasal dari berkas gelombang cahaya.
Kami sanggup menyaksikan berasal dari gambar di atas sinar jatuh di selaput tipis bersama tebal d, di lapisan atas cahaya dipantulkan dan beberapa dibiaskan, lantas dipantulkan kembali oleh lapisan bawah. Sinar di lintasan atas dan bawah saling berinterferensi tergantung selisih jeda lintasan.
Kami juga sanggup mengenal lebih didalam fakta menarik perihal interferensi di lapisan tipis ini. Menjadi, gelombang yang merambat berasal dari indeks bias (N) n1 ke n2 mengalami perubahan fase 180ᵒ waktu n2 ≫ n1 dan bukan tersedia perubahan fase terkecuali n2 ≪ n1.
Gara-gara perubahan fase, interferensi konstruktif berlangsung kalau kedua sinar S1 dan S2 menghasilkan beda lintasan (2nd cos r) yang serupa bersama kelipatan bulat berasal dari setengah panjang gelombang (λ). Kala tersebut, interferensi bersifat destruktif berlangsung kalau hasil lintasan kedua sinar mirip bersama dengan kelipatan bulat berasal dari panjang gelombang (λ).
Contoh soal:
1. Lapisan tipis gelembung sabun mempunyai indeks bias 4/3 disinari cahaya bersama dengan arah tegak lurus terhadap lapisannya. Kalau panjang gelombang 6000 Å, Tebal minimum lapisan gelembung sabun tersebut supaya berlangsung interferensi konstruktif pertama (Supaya m = 0) adalah ….
Pembahasan:
Diketahui:
n = 4/3
λ = 6000 Å
Ditanya:
d = …
Jawab:
2nd cos r = (M + ½) λ
2nd cos 0o = ( 0 + ½ ) λ
2 x 4/3 x d x 1 = ½ λ
8/3 d = ½ x 6000
d = 9000/8
d = 1125 Å
2. Sinar monokromatik bersama tebal 2,5 x 10-4 Mm , arah sinar vertikal di selaput minyak bersama dengan indeks biasnya 1,2. panjang gelombang didalam Å di lapisan minyak sehingga berlangsung pelemahan sinar pertama (Supaya m = 0) adalah….
Pembahasan:
Diketahui:
d = 2,5 x 10-4 Mm = 2,5 x 10-7
n = 1,2
r = 0
Ditanya:
λ = ….
Jawab:
λ = 2 n d cos r / m
λ = 2 x 1,2 ( 2,5 x 10-7) /1
λ = 6 x 10-7 M atau 6000 Å
Oke, gimana nih, udah lebih mengerti kan berkenaan interferensi cahaya? Interferensi yang tadi kami bahas tersedia dua ya, yaitu interferensi celah ganda atau kami kenal sebagai interferensi celah ganda Young dan interferensi terhadap lapisan tipis. nah, layaknya yang telah anda mengetahui juga, kenyataan terciptanya rona layaknya rona pelangi di di dalam gelembung sabun merupakan implikasi berasal dari moment inteferensi cahaya terhadap lapisan tipisnya, yang kami ketahui juga ternyata tersedia momen refraksi di sana. menarik ya studi Fisika, mampu kami saksikan contohnya di dalam kehidupan sehari-hari juga!
—
Kak Efira adalah Master Teacher Saintek di Ruangguru. Kesukaannya adalah mendengarkan musik dan mereview blog. nah, anda dapat loh studi materi-materi saintek bersama dengan lebih seru kayak gini di ruangbelajar! Kenapa sanggup seru? Soalnya, materinya segera diajar oleh Master Teacher yang berpengalaman, asik, dan enteng dimengerti. eits, nggak sekedar tersebut aja, tersedia juga latihan soal yang lengkap dan juga video pembahasannya yang sanggup anda unduhan, lho. Menunggu apa kembali, buruan langganan sekarang juga, ya!
Surat keterangan:
‘Konsep Difraksi dan Interferensi Cahaya’, Kemendikbud, studi.kemendikbud.go.id (Daring). Tautan: https://sumberbelajar.studi.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/difraksi-dan-interferensi-cahaya-2016-2016/menu3.html (Diakses 17 September 2020)
‘Interference’, Abramowitz, Davidson, (Daring). Tautan: https://www.olympus-lifescience.com/en/microscope-resource/utama/lightandcolor/interference/ (Diakses 24 September 2020)
‘Interference Phenomena in Soap Bubbles’, Parry-Hill, Davidson, (Daring). Tautan: https://micro.magnet.fsu.edu/utama/java/interference/soapbubbles/ (Diakses 24 September 2020)
‘Interference of Light Waves’, www.nd.edu, (Daring). Tautan: https://www.nd.edu/~amoukasi/cbe30361/usefulprosen20files/interferenceprosen20ofprosen20lightprosen20waves.pdf (Diakses 24 September 2020)
https://www.ruangguru.com/blog/interferensi-cahaya-pengertian-jenis-dan-penjelasan-konsep-fisika-kelas-11