Harga Cabai Rawit di Kalimantan Utara Melonjak, Tembus Rp 175 Ribu Per Kg!

Harga cabai rawit di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 16 April 2024 menunju

Harga Cabai Rawit di Kalimantan Utara Melonjak, Tembus Rp 175 Ribu Per Kg!

Harga cabai rawit di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 16 April 2024 menunjukkan, harga cabai rawit di pasar modern Kalimantan Utara mencapai Rp 175 ribu per kg, menjadikannya yang termahal di Indonesia.

Harga Cabai Rawit di Kalimantan Utara Melonjak, Tembus Rp 175 Ribu Per Kg!
Harga Cabai Rawit di Kalimantan Utara Melonjak, Tembus Rp 175 Ribu Per Kg!

Kenaikan harga cabai rawit ini cukup signifikan dibandingkan bulan lalu, di mana harga cabai rawit di Kalimantan Utara masih berada di angka Rp 54.900 per kg. Kenaikan ini pun membuat masyarakat Kalimantan Utara mengeluh, terutama ibu rumah tangga yang harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli bahan pokok ini.

Di Kalimantan Timur, harga cabai rawit juga tergolong tinggi, mencapai Rp 156,95 ribu per kg, menempatkannya sebagai provinsi termahal kedua di Indonesia. Sementara itu, di urutan ketiga terdapat Kalimantan Selatan dengan harga Rp 152,4 ribu per kg, Nusa Tenggara Timur Rp 119,9 ribu per kg, dan Riau Rp 117 ribu per kg.

Secara nasional, rata-rata harga cabai rawit di pasar modern mencapai Rp 90,1 ribu per kg, mengalami kenaikan dibandingkan minggu sebelumnya yang masih di angka Rp 87,95 ribu per kg. Kenaikan harga ini terjadi di beberapa daerah, namun tidak semua.

Di beberapa provinsi, harga cabai rawit bahkan masih di bawah rata-rata nasional. Tiga provinsi dengan harga cabai rawit terendah adalah Sulawesi Barat, Sumatera Utara, dan Jambi.

Penyebab Kenaikan Harga Cabai Rawit:

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga cabai rawit, di antaranya:

  • Cuaca: Faktor cuaca seperti musim hujan yang berkepanjangan dapat mengganggu produksi cabai rawit, sehingga menyebabkan pasokan berkurang dan harga naik.
  • Permintaan: Permintaan cabai rawit yang tinggi, terutama menjelang hari raya, dapat mendorong kenaikan harga.
  • Biaya transportasi: Biaya transportasi yang tinggi juga dapat memengaruhi harga cabai rawit, terutama di daerah yang jauh dari sentra produksi.

Upaya Pemerintah:

Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi kenaikan harga cabai rawit, seperti:

  • Melakukan operasi pasar: Operasi pasar dilakukan dengan menjual cabai rawit dengan harga yang lebih murah kepada masyarakat.
  • Meningkatkan pasokan: Pemerintah mendorong petani untuk meningkatkan produksi cabai rawit dengan memberikan bantuan dan pendampingan.
  • Menjaga kelancaran distribusi: Pemerintah bekerja sama dengan Bulog untuk menjaga kelancaran distribusi cabai rawit dari sentra produksi ke daerah lain.

Tips Hemat Membeli Cabai Rawit:

Bagi masyarakat yang ingin menghemat pengeluaran untuk cabai rawit, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Membeli cabai rawit di pasar tradisional: Harga cabai rawit di pasar tradisional biasanya lebih murah dibandingkan di supermarket.
  • Membeli cabai rawit dalam jumlah banyak: Jika memungkinkan, belilah cabai rawit dalam jumlah banyak dan simpan di kulkas untuk digunakan nanti.
  • Membuat sambal cabai sendiri: Membuat sambal cabai sendiri bisa lebih hemat daripada membeli sambal cabai yang sudah jadi.
  • Menanam cabai rawit sendiri: Bagi yang memiliki lahan, menanam cabai rawit sendiri bisa menjadi solusi untuk mendapatkan cabai rawit dengan harga yang lebih murah.

Kenaikan harga cabai rawit memang meresahkan masyarakat. Namun, dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan tips hemat di atas, diharapkan harga cabai rawit dapat segera kembali stabil.

Post a Comment