Perjalanan Prasojo dimulai dari Jakarta, menaiki kereta api ke berbagai kota di Vorstenlanden. Dia berinteraksi dengan berbagai orang, dari bangsawan hingga rakyat biasa, dan menceritakan percakapan serta pengamatannya. Prasojo juga menggambarkan berbagai ritual adat, arsitektur bangunan, dan ragam seni di wilayah tersebut.
Buku ini menarik bagi pecinta sejarah, budaya, dan mereka yang ingin memahami kehidupan di era kolonial. Prasojo menunjukkan keindahan budaya Jawa, tetapi juga menyinggung dampak kolonialisme terhadap masyarakat.
Kesimpulan:
"Vorstenlanden 1926" adalah buku informatif, menghibur, dan membuka wawasan tentang budaya dan sejarah Jawa di era kolonial. Prasojo mengajak kita menyelami kekayaan budaya Jawa, memahami kompleksitas kehidupan di masa lampau, dan merefleksikan dampak kolonialisme terhadap masyarakat.
Oleh: Sensen