Little Women (2019)


Review Film: Little Women (2019)

Detail Film:

  • Judul: Little Women
  • Tahun Rilis: 2019
  • Sutradara dan Penulis Skenario: Greta Gerwig
  • Berdasarkan Novel oleh: Louisa May Alcott
  • Pemain Utama: Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, Eliza Scanlen, Laura Dern, Timothée Chalamet, Meryl Streep, Tracy Letts, Bob Odenkirk, James Norton, Louis Garrel, Chris Cooper
  • Durasi: 135 menit
  • Bahasa: Inggris
  • Platform: Netflix
  • Rating Saya: 4 dari 5 bintang (sebetulnya 3 gemuk)

Sinopsis:
"Little Women" (2019) adalah film drama coming-of-age Amerika yang disutradarai dan ditulis skenarionya oleh Greta Gerwig. Ini merupakan adaptasi ke-7 dari novel tahun 1868 karya Louisa May Alcott. Film ini mengisahkan kehidupan empat saudari March—Jo, Meg, Amy, dan Beth—di Concord, Massachusetts, pada abad ke-19. Dengan bintang-bintang seperti Saoirse Ronan, Emma Watson, Florence Pugh, dan lainnya, film ini menggambarkan petualangan dan tantangan hidup para saudari ini dalam menghadapi cinta, keluarga, dan mimpinya.

Ulasan:
Saya sangat menikmati "Little Women" versi tahun 2019 ini. Greta Gerwig berhasil membawa nuansa yang segar dan mendalam ke dalam kisah klasik ini. Salah satu pendekatannya yang paling menonjol adalah penggunaan alur maju-mundur dalam narasi, yang awalnya sedikit membingungkan tetapi akhirnya memberikan dimensi yang lebih dalam terhadap karakter-karakter utama.

Saya mengapresiasi cara Gerwig menggabungkan bagian-bagian dari berbagai waktu dalam hidup saudari March, membuat pengalaman menontonnya terasa seperti melihat potongan-potongan dari jurnal hidup mereka. Ini tidak hanya memperkuat hubungan antara saudari-saudari ini, tetapi juga menggambarkan evolusi emosi dan ambisi mereka seiring waktu.

Permainan akting dari para pemainnya juga luar biasa. Saoirse Ronan sebagai Jo March dengan percaya diri membawa karakternya yang kuat dan penuh semangat. Emma Watson, Florence Pugh, dan Eliza Scanlen masing-masing memberikan nuansa yang berbeda tetapi kohesif untuk karakter Meg, Amy, dan Beth. Chemistry di antara mereka terasa alami dan memikat.

Secara visual, film ini menawarkan pengambilan gambar yang indah, terutama dalam menangkap atmosfer masa lalu yang romantis namun realistis. Alexandre Desplat juga memberikan kontribusi yang luar biasa dengan skor musiknya yang menggerakkan emosi.

Namun demikian, ada beberapa bagian di akhir film yang terasa agak terburu-buru, terutama dalam menangani penyelesaian beberapa subplot. Meskipun demikian, hal ini mungkin karena upaya untuk mempertahankan esensi dari novel aslinya, di mana beberapa bagian memiliki penyelesaian yang terbuka.

Kesimpulannya, "Little Women" (2019) adalah sebuah film yang emosional, menggugah, dan menawan. Meskipun sedikit berbeda dengan adaptasi sebelumnya, film ini mampu menangkap esensi dari cerita klasik Louisa May Alcott dengan gaya yang segar dan modern. Saya merekomendasikan film ini tidak hanya bagi penggemar novel klasik, tetapi juga bagi mereka yang mencari pengalaman menonton yang mendalam dan bermakna dalam genre drama sejarah.

Tentang Louisa May Alcott:
Louisa May Alcott, lahir pada 29 November 1832 di Germantown, Pennsylvania, adalah seorang penulis Amerika yang terkenal karena karyanya yang beragam, termasuk novel "Little Women." Kehidupan dan perjuangannya tercermin dalam karya-karya literernya, yang sering kali memasukkan tema-tema sosial dan feminis yang kuat. Alcott meninggal pada 6 Maret 1888, meninggalkan warisan sastra yang penting dan inspiratif.

Post a Comment

Previous Post Next Post
🎓 Ingin Lanjutkan Pendidikan?

Dapatkan pendidikan kesetaraan Paket B & C dengan metode fleksibel dan berbasis digital. Ayo, wujudkan masa depan cerahmu bersama kami!