PENTINGNYA IKLIM SEKOLAH YANG POSITIF
Di sekolah yang baik, semua murid punya kesempatan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter yang mereka perlukan untuk menjadi pelajar sepanjang hayat dengan nilai-nilai Pancasila. Kompetensi dan karakter ini mencakup kemampuan literasi dan numerasi, keimanan ketakwaan dan akhlak mulia, nalar kritis, kreativitas, gotong royong, kebinekaan dan kemandirian.
Untuk mencapai hal-hal tersebut, sekolah kita harus memiliki:
- Pembelajaran yang berpusat pada murid
- Guru reflektif, gemar belajar, berbagi, dan berkolaborasi
- Iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebinekaan
- Kepemimpinan untuk perbaikan layanan berkelanjutan
Di modul ini Anda akan fokus mengenali ciri sekolah dengan kondisi lingkungan belajar yang memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh warga sekolahnya serta membangun sikap positif terhadap keberagaman.
Sebelum membahas lebih lanjut silahkan Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini pada kolom "QUESTIONS":
- Menurut Anda bagaimana iklim lingkungan belajar yang positif dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran dan pencapaian hasil belajar murid?
- Bagaimana Anda mendefinisikan “iklim sekolah yang aman dan inklusif”?
- Apa yang dapat dilakukan sekolah untuk meningkatkan rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh warga sekolah?
- Bagaimana sikap positif terhadap keberagaman dapat dibangun dan dipertahankan di lingkungan sekolah?
- Tingkat individu: Faktor-faktor yang berkaitan dengan individu siswa, seperti kepribadian, latar belakang, dan motivasi. Setiap siswa membawa keunikan pribadi yang memengaruhi bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan belajar mereka.
- Tingkat kelompok: Faktor-faktor yang berkaitan dengan kelompok siswa, seperti kelas, tim, dan kelompok sosial. Interaksi dalam kelompok ini membentuk dinamika sosial yang dapat mendukung atau menghambat proses belajar
- Tingkat organisasi: Faktor-faktor yang berkaitan dengan organisasi sekolah, seperti struktur, kebijakan, dan budaya. Struktur organisasi dan kebijakan sekolah menciptakan kerangka kerja di mana proses belajar mengajar terjadi, sedangkan budaya sekolah memengaruhi nilai-nilai dan norma-norma yang diterapkan di sekolah.
- Tingkat lingkungan: faktor-faktor yang berkaitan dengan lingkungan eksternal sekolah, seperti komunitas, budaya lokal, dan kebijakan pemerintah. Lingkungan eksternal ini memberikan konteks yang lebih luas di mana sekolah beroperasi dan dapat mempengaruhi sumber daya serta dukungan yang tersedia bagi sekolah.